Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen gerakan dakwah intelektual yang dilakukan oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) sebagai organisasi strategis dalam membangun peradaban Islam modern di Indonesia. ICMI didirikan pada tahun 1990 oleh B.J. Habibie sebagai wadah berhimpunnya para intelektual Muslim guna mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan analisis studi pustaka terhadap kiprah ICMI dalam ranah sosial, politik, dan dakwah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ICMI memainkan peran penting dalam manajemen dakwah berbasis intelektual dengan mengedepankan nilai rasionalitas, etika, dan modernitas Islam. Namun demikian, ICMI menghadapi tantangan besar dalam era digital seperti lemahnya regenerasi kader, fragmentasi ideologis, serta rendahnya adaptasi terhadap teknologi informasi. Artikel ini menekankan perlunya revitalisasi manajemen dakwah ICMI melalui strategi digitalisasi dakwah, kolaborasi lintas generasi, dan penguatan literasi keislaman ilmiah.
Copyrights © 2025