Keberhasilan pembangunan sektor pariwisata sangat ditentukan oleh tingkat kunjungan wisatawan ke suatu destinasi. Penelitian ini mengkaji fenomena lonjakan kunjungan wisatawan di Desa Wisata Kubu Gadang, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, yang mencatat peningkatan drastis sebesar 425% dari tahun 2022 ke 2023.Penelitian ini menggunakan pendekatan pragmatis dengan metode campuran (mixed methods) tipe paralel konvergen, melibatkan kuesioner terhadap 394 responden, wawancara mendalam dengan 16 informan (11 wisatawan dan 5 pengamat), serta studi dokumen. Analisis data kuantitatif menggunakan distribusi frekuensi dan tabulasi silang, sedangkan data kualitatif dianalisis melalui reduksi data, penyajian dalam matriks, dan penarikan kesimpulan. emuan utama mengidentifikasi dua kategori alasan kunjungan: pertama, alasan kunjungan perdana mencakup keunikan kuliner tradisional dengan sistem transaksi koin kayu, atraksi kesenian Silek Lanyah dan Fashion Show Baju Saisuak, keindahan pemandangan alam dengan latar tiga gunung, fungsi sebagai tempat wisata edukasi partisipatif, dan reputasi sebagai pusat pembelajaran pengembangan desa wisata berkelanjutan; kedua, alasan kunjungan berulang meliputi kualitas pelayanan Pokdarwis yang inklusif dan fleksibel, keterjangkauan biaya dengan persepsi value for money tinggi, atmosfer destinasi yang tenang dan nyaman, serta keramahan autentik masyarakat lokal. Analisis menggunakan Teori Pilihan Rasional James S. Coleman mengungkapkan bahwa wisatawan melakukan kalkulasi cost-benefit multidimensional yang tidak hanya mempertimbangkan aspek ekonomi, tetapi juga nilai budaya, edukasi, dan kontribusi sosial, dengan modal sosial komunitas berperan sebagai competitive advantage krusial dalam keberlanjutan destinasi
Copyrights © 2025