Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi digital, dan dinamika sosial budaya di era global menuntut pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk melakukan transformasi paradigma menuju pendekatan yang lebih adaptif, relevan, dan berorientasi pada kompetensi abad 21. Pembelajaran PAI tidak lagi cukup berfokus pada transfer pengetahuan normatif, melainkan harus mampu membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif (4C) yang mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dengan tantangan kehidupan kontemporer. Artikel ini bertujuan mengembangkan model desain pembelajaran PAI integratif-transdisipliner yang memadukan ajaran agama dengan berbagai disiplin ilmu, seperti sains, teknologi, ilmu sosial, dan lingkungan hidup, secara kontekstual dan aplikatif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) dan analisis kualitatif-deskriptif untuk mengkaji literatur terkait konsep integrasi ilmu, desain pembelajaran modern, dan kompetensi abad 21, serta merumuskan model konseptual yang koheren. Hasil kajian menunjukkan bahwa desain pembelajaran integratif-transdisipliner mampu meningkatkan relevansi dan kebermaknaan materi PAI melalui pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, berbasis masalah, serta mendorong pemecahan persoalan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Model ini memperluas cakrawala intelektual peserta didik dan menumbuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dengan menghubungkan ajaran Islam kepada isu-isu aktual, seperti perkembangan teknologi digital, persoalan ekologi, disrupsi sosial, dan kemajuan sains. Selain itu, model ini menghadirkan langkah operasional yang sistematis bagi guru PAI dalam merancang tujuan, konten, metode, dan penilaian berbasis integrasi ilmu. Artikel ini pada akhirnya memberikan rekomendasi implementatif untuk mewujudkan pembelajaran PAI yang lebih responsif terhadap perubahan global dan mampu menyiapkan generasi berkarakter Islami yang kompetitif di era abad 21.
Copyrights © 2025