Background: Self-efficacy is crucial for emergency department nurses, as they must possess skills, make quick decisions, and consistently engage in critical thinking. Research related to self-efficacy of nurses working in emergency departments in Sleman Regency is limited. Objective: To determine the self-efficacy of nurses working in the Emergency Department (ED) in Sleman Regency. Methods: This study used a descriptive analytical method. The study was conducted in four hospitals, comprising one type A facility and three type B facilities, from September to October 2023. The sampling method used was total sampling, which included 122 ED nurses. Self-efficacy was assessed using the General Self-Efficacy (GSE) questionnaire. Univariate analysis, Mann-Whitney, and Kruskal-Wallis tests were used to analyze the data. Results: A total of 57% of ED nurses had a median self-efficacy score of 31 or higher, indicating high self-efficacy. The majority of emergency nurses demonstrated high self-efficacy, especially for the strength component; however, low self-efficacy was found in the magnitude dimension. Comparative analysis showed no significant differences in nurses' self-efficacy across all respondent characteristic variables and work location. Conclusion: The majority of emergency department nurses at Sleman Regency Hospital have high level of self-efficacy. The results of this study can be used to assess the efficacy and formulate policies to improve nurse self-efficacy.INTISARILatar belakang: Efikasi diri sangat penting bagi perawat di ruang gawat darurat karena perawat harus memiliki kecakapan, membuat keputusan cepat, dan secara konsisten terlibat dalam pemikiran kritis. Efikasi diri perawat yang bekerja di ruang gawat darurat di Kabupaten Sleman belum banyak diketahui. Tujuan: Untuk mengetahui efikasi diri perawat yang bekerja di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Kabupaten Sleman. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Penelitian dilakukan di empat rumah sakit, yang terdiri dari satu RS tipe A dan tiga RS tipe B pada bulan September – Oktober 2023. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling, yang mencakup 122 perawat IGD. Efikasi diri dinilai dengan kuesioner Efikasi Diri Umum (General Self-Efficacy/GSE) dan data dianalisis menggunakan analisis univariat dan uji beda dengan Mann Whitney dan Kruskal Wallis. Hasil: Sebanyak 57% perawat instalasi gawat darurat memiliki skor efikasi diri median ≥ 31 yang artinya memiliki efikasi diri yang tinggi. Mayoritas perawat IGD memperlihatkan efikasi diri yang tinggi pada dimensi kekuatan, tetapi mereka memperlihatkan efikasi diri yang rendah pada dimensi besaran. Pada uji beda, tidak didapatkan perbedaan yang signifikan pada efikasi diri perawat terhadap seluruh variabel karakteristik responden dan tempat bekerja.Simpulan: Mayoritas perawat IGD pada rumah sakit di Kabupaten Sleman memiliki tingkat efikasi diri yang tinggi. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menilai efektivitas dan merumuskan kebijakan untuk meningkatkan efikasi diri perawat.
Copyrights © 2025