Abstrak. Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan untuk menjawab permasalahan utama petani di wilayah perbukitan, khususnya pada aspek produksi jagung dan pemanfaatan limbah pertanian. Selama ini, proses pemipilan jagung masih dilakukan secara manual sehingga membutuhkan waktu lama, tenaga kerja besar, dan menghasilkan pipilan yang kurang bersih. Akibatnya, jagung lebih banyak dijual dalam bentuk tongkol dengan harga rendah, sementara potensi pemanfaatan limbah berupa tongkol belum tergarap secara optimal. Solusi yang ditawarkan adalah penerapan teknologi tepat guna berupa mesin pemipil jagung, disertai dengan sosialisasi pemanfaatan tongkol jagung menjadi briket arang. Metode pelaksanaan meliputi tahapan sosialisasi, pelatihan, penerapan, pendampingan, serta evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pada aspek produksi, dengan kapasitas mesin mencapai 150–200 kg/jam dibandingkan metode manual yang hanya sekitar 30 kg/jam. Jagung pipilan yang dihasilkan lebih bersih dan bernilai jual lebih tinggi. Mitra juga mengalami peningkatan keterampilan dalam mengoperasikan dan merawat mesin, manajemen produksi, serta pemasaran hasil panen. Dampak lain dari kegiatan ini adalah terbentuknya kesadaran baru terkait pemanfaatan limbah pertanian melalui sosialisasi briket arang tongkol jagung, meskipun implementasinya masih menjadi rencana lanjutan. Program ini secara keseluruhan berhasil meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan keberdayaan petani, sekaligus memperkuat kerja sama kelompok. Dengan demikian, pengabdian ini membuktikan bahwa diversifikasi teknologi pemipilan dan pengolahan limbah mampu menjadi strategi efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbukitan. Kata Kunci: Pemipilan Jagung, limbah pertanian, pemasaran kolektif, pemberdayaan masyarakat.
Copyrights © 2025