Kemampuan argumentasi ilmiah penting untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi tantangan abad ke-21 yang menuntut keterampilan berpikir kritis dan penalaran logis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penggunaan model Problem Based Learning (PBL) dalam meningkatkan kemampuan argumentasi ilmiah siswa kelas X SMA. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain eksperimen semu (Quasi-Experiment) tipe Non-Equivalent Control Group Design. Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMAN 1 Labuhan Haji, dengan sampel 60 siswa yang terbagi menjadi kelas eksperimen (perlakuan PBL) dan kelas kontrol (perlakuan konvensional/ceramah), materi biologi yang di tekankan adalah materi ekosistem. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan argumentasi ilmiah berbentuk esai yang dianalisis menggunakan pola argumentasi Toulmin (Toulmin's Argumentation Pattern/TAP) yaitu klaim, data, warrant, dan backing sementara untuk rebuttal tidak disertakan. Siswa yang belajar dengan PBL mampu menyusun argumen yang lebih lengkap, sistematis, dan komprehensif, terutama dalam menyajikan alasan pendukung (warrant) dan sanggahan (rebuttal). Hasil analisis data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan argumentasi yang lebih signifikan pada kelas eksperimen. Rata-rata posttest kelas eksperimen mencapai 84,2, sedangkan kelas kontrol 67,6. Hasil uji N-Gain kelas eksperimen 0,60 (kategori sedang) dan kelas kontrol 0,19 (kategori rendah). Uji hipotesis menggunakan ANACOVA menghasilkan nilai signifikansi (Sig.) 0,000. Dengan demikian, H? ditolak dan H? diterima , yang menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan model Problem Based Learning dalam meningkatkan kemampuan argumentasi ilmiah siswa.
Copyrights © 2025