Pembelajaran yang tidak efektif seringkali menyebabkan ketidakseimbangan antara kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini dapat diatasi dengan menerapkan model pembelajaran yang relevan dan bermakna. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas model pembelajaran REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, dan Transfering) dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa SMA. Penelitian ini menggunakan Quasy Experimental dengan Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Narmada. Sampel penelitian berjumlah 72 orang siswa yang dibagi dalam 2 kelas dan ditentukan dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata posttest kelas eksperimen (menggunakan model REACT) adalah 83,11, lebih tinggi dari kelas kontrol (menggunakan model discovery learning) yang hanya 73,33. Uji ANCOVA menunjukkan nilai signifikansi 0,000 (< 0,05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran REACT lebih efektif daripada model pembelajaran discovery learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada topik Bioteknologi.
Copyrights © 2025