Kualitas layanan pendidikan sangat bergantung pada kesejahteraan dan motivasi tenaga pendidik. Namun, implementasi sistem kompensasi di lembaga pendidikan sering kali menghadapi tantangan struktural, seperti keterbatasan anggaran, ketidakjelasan mekanisme administratif, dan ketidakseimbangan antara insentif finansial dan non-finansial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi manajemen kompensasi yang efektif di tengah kendala tersebut dengan menggunakan metode studi kepustakaan (library research). Hasil analisis menunjukkan bahwa pendekatan kompensasi tidak dapat lagi bergantung sepenuhnya pada aspek transaksional (gaji semata), terutama bagi lembaga dengan kapasitas finansial terbatas. Temuan studi menegaskan bahwa penguatan kompensasi non-finansial—meliputi pengembangan karier, pengakuan profesional, dan lingkungan kerja yang kondusif—menjadi variabel krusial dalam mempertahankan loyalitas dan kinerja guru. Artikel ini merekomendasikan perlunya lembaga pendidikan mengembangkan model kompensasi adaptif yang menyeimbangkan penghargaan materiil dan psikologis guna menciptakan keadilan organisasi dan menjamin mutu pendidikan yang berkelanjutan.
Copyrights © 2025