Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi secara mendalam pengalaman karyawan terhadap sistem reward dan punishment yang diterapkan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kota Makassar. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi fenomenologis, di mana data diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap beberapa informan karyawan dari berbagai divisi dan level jabatan. Fokus utama penelitian ini adalah menggali persepsi, dampak emosional, serta dinamika hubungan sosial yang muncul sebagai akibat dari penerapan sistem reward dan punishment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem reward berperan sebagai pemicu motivasi kerja jika diberikan secara adil dan transparan, namun dapat menimbulkan kecemburuan dan konflik apabila dipersepsikan tidak objektif. Sebaliknya, punishment cenderung menimbulkan dampak emosional negatif, seperti stres, rasa tertekan, dan penurunan kepercayaan diri, terutama bila tidak disertai proses klarifikasi atau pembinaan yang memadai. Penelitian ini juga menemukan bahwa sistem tersebut memengaruhi hubungan antar karyawan, baik dalam bentuk solidaritas maupun persaingan tidak sehat, tergantung pada cara sistem dijalankan. Informan menyampaikan harapan akan adanya sistem yang lebih adil, terbuka, dan partisipatif, serta menekankan pentingnya komunikasi dua arah dan evaluasi kebijakan secara berkala. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sistem reward dan punishment bukan hanya berdampak pada kinerja individu, tetapi juga pada iklim sosial dan budaya organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu, penerapan sistem yang lebih manusiawi dan berbasis keadilan dinilai penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, produktif, dan berkelanjutan di BUMN.
Copyrights © 2025