Era transformasi digital mengaburkan batas antara ranah profesional dan personal, menjadikan smartphone serta media sosial bagian dari aktivitas kerja. Komunikasi digital memang meningkatkan efektivitas kolaborasi, namun notifikasi media sosial kerap menjadi distraksi yang menurunkan fokus. Fenomena ini terlihat di PT. Jarimatika Indonesia Kota Payakumbuh, di mana instruktur sering menerima notifikasi saat jam kerja, bahkan di tengah proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh paparan notifikasi media sosial terhadap kualitas kerja instruktur PT. Jarimatika Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei terhadap 72 responden instruktur aktif. Instrumen berupa kuesioner berskala Likert 1–5 untuk mengukur dua variabel utama: paparan notifikasi media sosial (variabel X) dan kualitas kerja (variabel Y). Analisis dilakukan menggunakan uji regresi linear sederhana dan uji ANOVA dengan bantuan uji asumsi klasik (normalitas, linearitas, dan homogenitas). Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan notifikasi media sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas kerja instruktur, dengan nilai R² = 0,082. Artinya, 8,2% variasi kualitas kerja dijelaskan oleh paparan notifikasi, sedangkan 91,8% dipengaruhi faktor lain seperti motivasi, lingkungan kerja, dan beban tugas. Uji ANOVA juga menunjukkan model signifikan (Sig. = 0,015 < 0,05). Paparan notifikasi media sosial memberikan pengaruh positif terhadap kualitas kerja, mematahkan asumsi bahwa notifikasi digital selalu menjadi gangguan. Dalam konteks tertentu, notifikasi dapat menjadi stimulus komunikasi dan koordinasi yang mendukung produktivitas jika dikelola dengan bijak.
Copyrights © 2025