Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih bertahannya praktik sistem penjualan tunai melalui mekanisme tawar-menawar di Pasar Tradisional Blitar meskipun terjadi perkembangan pesat perdagangan modern, sehingga diperlukan kajian akademik yang mendalam mengenai keberlanjutan dan signifikansinya dalam konteks sosial ekonomi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis praktik tawar-menawar sebagai inti sistem penjualan tunai serta menjelaskan bagaimana interaksi tersebut menciptakan fleksibilitas penentuan nilai barang dan keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan sosial dalam transaksi. Pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif digunakan untuk memahami konteks dan makna praktik secara komprehensif, dengan pengumpulan data melalui observasi langsung pada interaksi jual beli, wawancara mendalam dengan pedagang dan pembeli terkait strategi komunikasi dan persepsi harga, serta dokumentasi aktivitas perdagangan, sedangkan analisis data dilakukan secara induktif dari temuan lapangan menuju interpretasi konseptual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa negosiasi harga yang terjadi melalui komunikasi persuasif penjual dan strategi tawar pembeli berkontribusi pada terciptanya nilai transaksi yang adil sekaligus memperkuat relasi sosial antar pelaku pasar. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tawar-menawar tidak hanya berfungsi sebagai mekanisme pembentukan harga, melainkan juga sebagai institusi sosial yang menjaga keberlanjutan kearifan lokal di pasar tradisional.
Copyrights © 0000