Kebugaran dan aktivitas fisik yang rendah dapat meningkatkan risiko cedera muskuloskeletal pada remaja. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan kebugaran fisik dan aktivitas fisik dengan risiko cedera muskuloskeletal pada siswa. Penelitian menggunakan desain cross-sectional pada 57 siswa yang dipilih melalui purposive sampling. Instrumen meliputi kuesioner karakteristik siswa, Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ), PAQ-A (Physical Activity Questionnaire for Adolescents), dan pengukuran kebugaran menggunakan 20-Meter Shuttle Run Test. Hasil menunjukkan sebagian besar siswa memiliki aktivitas fisik rendah (57,89%), kebugaran fisik sangat kurang (77,19%), dan risiko cedera muskuloskeletal rendah (96,49%). Uji statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan antara risiko cedera muskuloskeleta ldengan kebugaran fisik (p=0,469), aktivitas fisik (p=0,812), maupun keduanya secara simultan (p=0,829). Penelitian menyimpulkan bahwa faktor lain di luar kebugaran dan aktivitas fisik kemungkinan berkontribusi terhadap risiko cedera, sehingga perlu diteliti lebih lanjut.
Copyrights © 2025