Penalaran analogi merupakan proses berpikir kritis yang memungkinkan siswa mentransfer pengetahuan dari permasalahan yang telah dikenali ke situasi baru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil penalaran analogi siswa kelas X dalam menyelesaikan soal trigonometri ditinjau dari gaya kognitif—field dependent (FD) dan field independent (FI). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui GEFT (Group Embedded Figures Test), tes penalaran analogi, dan wawancara semi-terstruktur. Dua subjek dipilih secara purposive, masing-masing mewakili satu gaya kognitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa FI mampu menyelesaikan keempat tahap penalaran analogi encoding, inferring, mapping, dan applying—dengan baik dan mandiri. Sebaliknya, siswa FD mengalami hambatan khususnya pada tahap mapping dan applying, menunjukkan ketergantungan terhadap konteks dan bantuan eksternal. Temuan ini menunjukkan pentingnya penerapan strategi pembelajaran yang berbeda sesuai gaya kognitif siswa agar pembelajaran konsep abstrak seperti trigonometri dapat lebih efektif.
Copyrights © 2025