Ketersediaan pakan alternatif yang ekonomis dan berkelanjutan berbasis biokonversi sampah menjadi tantangan dalam budidaya ayam kampung. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi tingkat konsumsi pakan, efisiensi konversi pakan (FCR), dan Income Over Feed Cost (IOFC) pada ayam kampung yang diberi pakan campuran limbah organik rumah tangga dan maggot segar. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan tiga perlakuan (P1: 90 % limbah + 10 % maggot; P2: 80 % + 20 %; P3: 70 % + 30 %) dan tiga ulangan, pada sembilan ekor induk ayam umur 48–60 minggu, selama 30 hari. Data konsumsi harian pakan, FCR, produksi telur, dan IOFC dianalisis melalui analisis ragam dan deviasi standar. Hasil penelitian menunjukkan konsumsi pakan harian tertinggi pada P2 (239,70 ± 4,16 g/ekor), FCR terbaik pada P3 (0,2121), dan IOFC maksimum pada P1 (Rp 46.213). Produksi telur total paling tinggi dicapai pada P3 (9 butir; 376,02 g), sedangkan bobot telur rata-rata tertinggi pada P1 (42,98 g/butir). Temuan ini mengindikasikan bahwa komposisi pakan 10 % maggot dan 90 % limbah organik rumah tangga memberikan keseimbangan optimal antara efisiensi pakan dan keuntungan ekonomi. Pengembangan budidaya maggot berbasis biokonversi limbah organik rumah tangga direkomendasikan untuk menekan biaya pakan, mendukung keberlanjutan lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan peternak ayam kampung. Kata kunci: Ayam kampung, biokonversi, efisiensi konversi pakan, IOFC, konsumsi pakan
Copyrights © 2025