Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

STUDY TINGKAT KEMATANGAN OOSIT KAMBING PE YANG DIKULTUR SECARA IN VITRO PADA 22 JAM Dendo, Yulius; Supartini, Nonok; Darmawan, Hariadi
Fakultas Pertanian Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.407 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pematangan oosit secara in vitro pada kambing pe. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui peranan growth factor gdf-9 dan egf yang dapat meningkatkan jumlah oosit berkualitas baik pada pematangan oosit secara in vitro. Materi yang digunakan dalam penelitian ini 46 oosit yang diperoleh dari kambing betina kelompok dewasa kelamin dan prapubertas. Ovarium dibawah kelaboratorium dalam termos air hangat dengan suhu 380C selama 22 jam. Pengamatan dilakukan berdasarkan tingkat pengembangan ekspansi cumulus kualitas A. penelitian ini dilakukan dengan 5 kali ulangan. analisa data yang digunakan adalah pengembangan ekspansi cumulus kualitas A dengan analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini bahwa kualitas oosit hasil pematangan secara in vitro berdasarkan pengembangan ekspansi cumulus pada oosit kambing PE diperoleh 50 %. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah kualitas oosit kambing PE pada hasil pematangan in vitro berdasarkan pengembangan ekspansi cumulus kualitas A dan keberadaan polar body di pengaruhi oleh growth factor GDF-9 dan EGF. Disarankan agar oosit dari kambing dapat digunakan untuk maturation.Agar data yang di hasilkan lebih lanjut perlu dilakukan dengan perlakuan yang lebih banyak oosit dari kambing
TINGKAT KONSUMSI, KONVERSI DAN INCOME OVER FEED COST PADA PAKAN AYAM KAMPUNG DENGAN PENAMBAHAN ENZIM PAPAIN Mazi, Khairul; Supartini, Nonok; Darmawan, Hariadi
Fakultas Pertanian Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.722 KB)

Abstract

Penelitian dilaksanakan Desa Dadaprejo, Sumbersekar, Kota Batu, Kabupaten Malang Jawa Timur, pada bulan Agustus 2013 sampai September 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat protein dan enzim yang berpengaruh pada konsumsi, konversi, IOFC, dan bobot badan ayam kampung, serta mengetahui komposisi terbaik antara protein pakan dan penambahan enzim. Materi yang digunakan adalah ayam kampung yang dipelihara mulai umur 7 hari sampai 60 hari sebanyak 180 ekor yang berasal dari persilangan antara ayam kedu dengan ayam Bangkok. Penelitian ini terdapat 12 kombinasi perlakuan yaitu P1E1 (Protein 17% + Enzim 0,05%), P1E2 (Protein 17% + Enzim 0,075%), P1E3 (Protein 17% + Enzim 0,1%), P2E1 (Protein 16% + Enzim 0,05%), P2E2 (Protein 16% + Enzim 0.075%), P2E3 (Protein 17% + Enzim 0,1%), P3E1 (Protein 15% + Enzim 0,05%), P3E2 (Protein 15% + Enzim 0,075%), P3E3 (Protein 15% + Enzim 0,1%), P4E1 (Protein 14% + Enzim 0,05%), P4E2 (Protein 14% + Enzim 0.075%), P4E3 (Protein 14% + Enzim 0,1%). Metode yang digunakan adalah percobaan faktorial, menggunakan Rancangan Acak Lengkap dan dilanjutkan dengan Uji BNT. Ayam penelitian memiliki ciri fisik yang sama dengan ayam kedu. Uji statistik menunjukan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap masing-masing variabel penelitian. Penelitian dengan nilai perlakuan terbaik terhadap bobot badan, konsumsi, konversi, dan IOFC berturut-turut yaitu: P2E2 sebesar 539.64 gram; P2E2 sebesar 1.599,12 gram; P1E2 sebesar 2,78; P1E2 sebesar 6.832,63
UJI KIMIAWI SILASE DAUN TEBU DENGAN PERLAKUAN DAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA Pekuwali, Yunita Rambu Babang; Handayani, Sri; Darmawan, Hariadi
Fakultas Pertanian Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of the study was to determine the chemical quality of sugarcane leaf silage at different fermentation times. Silage chemical tests include crude protein content, total acid and pH. The research design used was Factorial Completely Randomized Design, namely Factor I = Silage with sugar cane leaf basal material consisting of 2 levels, namely P1 = Molases (without EM4), P2 = Molases with EM4 and Factor II = Duration of fermentation consisting of 3 levels namely T0=0 days, T5 =5 days, T10 =10 days so that there were 6 combinations of treatments. Each treatment was repeated 4 times. The results of a combination of treatments with the addition of EM4 and the length of fermentation in sugarcane leaf silage showed no significant differences in crude protein and pH while in total acid showed a very significant difference. The best treatment is P2T10 which is crude protein content 11.06 ± 4.89, total acid 4,39 ± 0,77 and pH 4,6 ± 0,84. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kualitas kimia silase daun tebu pada lama fermentasi yang berbeda. Uji kimia silase meliputi kandungan Protein kasar, Total Asam dan pH. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial yaitu Faktor I= Silase dengan bahan basal daun tebu yang terdiri atas 2 aras yaitu P1=Molases (tanpa EM4), P2=Molases dengan EM4 dan Faktor II= Lama fermentasi yang terdiri atas 3 aras yaitu T0=0 hari, T5=5 hari, T10=10 hari sehingga diperoleh 6 kombinasi perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang 4 kali. Hasil penelitian kombinasi perlakuan dengan penambahan EM4 dan lama fermentasi pada silase daun tebu menunjukkan tidak perbedaan yang nyata pada protein kasar dan pH sedangkan pada total asam menunjukkan perbedaan yang sangat nyata. Perlakuan terbaik adalah P2T10 yaitu kandungan protein kasar 11,06 ± 4,89, total asam 4,39 ± 0,77 dan pH 4,6 ± 0,84.
IDENTIFIKASI DAUN TANAMAN DITINJAU DARI KOMPOSISI NUTRIEN DAN PROPORSI PEMANFAATANYA UNTUK PAKAN TERNAK KAMBING (Studi Kasus Di Kecamatan Wajak Dan Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang) Riga, Gabriel Kaju; Marhaeniyanto, Eko; Darmawan, Hariadi
Fakultas Pertanian Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan mengidentifikasi jenis daun tanaman untuk pakan ternak kambing. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan objek penelitian adalah peternak yang menetap di desa Ngembal kecamatan Wajak sebanyak 31 orang dan di desa Sempol kecamatan Pagak 50 orang serta daun tanaman pohon yang sering diberikan oleh peternak. Hasil penelitian menunjukkan macam daun tanaman yang diberikan ada 13 macam, yaitu daun Sengon (Paraserianthes falcataria), Gamal (Gliricidia sepium), Kaliandra(Calliandracalothyrsus), daun Nangka (Artocarpus heterophyllus), Lamtoro (Leucaenaleucocephala), Pahitan (Tithonia diversivolia), Mahoni (Swieteria mahagoni), Daun randu (Ceiba petandra), Jolali, daun Kopi (coffea), daun Apukat (Persea americana), daun Singkong (Manihot utilissima), daun Mindi (Melia azedarach). Dari kedua wilayah rata-rata penggunaan daun tanaman adalah daun nangka(Artocarpus heterophyllus) 65%, daun gamal(Gliricidia sepium) 77%, daun sengon(Paraserianthes falcataria) 44% dan daun lamtoro(Leucaena leucocephala) 67,5%
PROFIL PAKAN DAN KONSUMSI HIJAUAN PAKAN TERNAK KAMBING PERANAKAN ETAWA (Studi Kasus Di Peternak Rakyat Dusun Prodo Desa Klampok Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang) Usvinit, Finsensiana; Marhaeniyanto, Eko; Darmawan, Hariadi
Fakultas Pertanian Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to know feed profile and forage consumption on goats of Peranakan Etawa. The benefits of this study are expected to provide information on the evaluation of the type of forage feed given as goat feed. This research was conducted in Prodo Village, Klampok Village, Singosari Sub-district, Malang Regency, East Java on 1st February 2017 to 2nd March 2017.Object in this research is goat farmer as respondent counted 50 people with criteria that have goat herd, number of ownership of goats ? 2 heads, long breeding ? 5 years. Number of livestock observed as many as 65 goats (adult 33 heads, young 22 heads and till 10 heads). The method used is case study with descriptive data presentation. Primary data collection was obtained from respondents using questionnaires, interviews, observation and documentation. Secondary data are documents of village government, books, library materials, and literature. Sampling by purposive sampling. The variables observed were frequency and amount of forage feed, consuption of forage feed. The results of this studyshowed that most animal feed given to goast is paitan, grassy field, and kaliandra, The consumption of forage for goat feed at researchlocation of dry matter consumption value BK / ST livestock unit (ST) is 12,92 kg / ST equal to 3,9% from body weight. Tujuan penelitian untuk mengetahui profil pakan dan konsumsi hijauan pada ternak kambing Peranakan Etawa. Penelitian dilaksanakan di Dusun Prodo, Desa Klampok Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, Jawa Timur mulai tanggal 1 Pebruari 2017 sampai 2 Maret 2017. Materi penelitian adalah peternak kambing sebanyak 50 orang, dengan kriteria peternak memiliki ternak kambing ? 2 ekor, lama beternak ? 5 tahun. Jumlah ternak yang diamati sebanyak 65 ekor kambing ( dewasa 33 ekor, muda 22 ekor, dan anakan 10 ekor). Metode yang digunakan studi kasus dengan penyajian data secara deskriptif. Data primer diperoleh dari responden menggunakan teknik kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Data sekunder dari data dokumen pemerintah Desa, buku, bahan pustaka, dan literature. Pengambilan sampel secara purposive sampling. Variabel yang diamati adalah frekuensi dan jumlah pemberian pakan hijauan, konsumsi pakan hijauan. Hasil penelitian menunjukan pakan ternak yang paling banyak diberikan kepada kambing adalah paitan, rumput lapang, dan kaliandra. Konsumsi hijauan pakan ternak kambing nilai bahan kering (BK)/satuan ternak (ST) adalah 12,92 kg/ST setara dengan 3,9% dari bobot badan.
PENGARUH PENAMBAHAN PROBIOTIK (Lactobacillus plantarum) TERHADAP KECERNAAN PROTEIN KASAR (PK) DAN N FESES PADA ITIK PETELUR FASE LAYER Motu, Maria Serviana; Fitasari, Eka; Darmawan, Hariadi
Fakultas Pertanian Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dimulai pada tanggal 02 Juli ? 05 September 2012 di Laboratorium Lapang Universitas Tribhuwana Tunggadewi. Analisa proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan MakananTernak Universitas Brawijaya. Penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan probiotik Lactobacillus plantarum pada pakan terhadap kecernaan protein kasar dan N feses pada itik Khaki Campbell. Materi penelitian yang digunakan adalah itik Khaki Campbell umur 6 bulan, jenis kelamin betina sebanyak 18 ekor dengan bobot badan 1,6 kg. Penelitian menggunakan 6 perlakuan : B0S1 (tanpa penggunaan probiotik + bekatul 25%), B0S2 (tanpa penggunaan probiotik + bekatul 35 %), B0S3 (tanpa penggunaan probiotik + bekatul 45 %), B1S1 (penggunaan probiotik 37,5% + bekatul 25%), B1S2 (penggunaan probiotik 37,5% + bekatul 35%), B1S3 (penggunaan probiotik 37,5% + bekatul 45%) Variabel yang diamati yaitu kecernaan protein kasardan N feses. Metode yang digunakan percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Pola Faktorial . Hasil penelitian menunjukkan perbedaan pengaruh yang tidak nyata terhadap kecernaan protein kasar (P>0,05), N feces (P>0,05). Penggunaan probiotik dalam pakan memberikan kecernaan protein (1430.84%) dan N feses (31.66g).
EFISIENSI REPRODUKSI TERNAK KAMBING DI DESA KLAMPOK KECAMATAN SINGOSARI KABUPATEN MALANG (StudiKasus Di KecamatanSingosari,Kabupaten Malang) Mbapa, Stefanus Wua Prada; Marhaeniyanto, Eko; Darmawan, Hariadi
Fakultas Pertanian Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan mempelajari dan mengevaluasi efisiensi reproduksi ternak kambing.Materi penelitian 60 peternak di Desa Klampok dan 348 ekor kambing meliputi dewasa, muda dan cempe. Metode yang digunakan adalah studi kasus, penelitian yang dirancang khusus untuk mempelajari secara rinci dan mendalam sebuah khasus.Variabel yang diamati gambaran umum , reproduksi ternak, serta efisiensi reproduksi ternak meliputi umur pertama ternak dikawinkan, umur -rata sapih, rata kelahiran, serta lama waktu kawin pertama setelah beranak. Tingkat kelahiran cempe betina lebih tinggi dibandingkan kelahiran cempe jantan. Penampilan efisiensi reproduksi menunjukanumur pertama dikawinkan, jantan 19,42 betina 15,72, umur sapih, jantan 3,93 betina 3,79, rata-rata jumlah anak dilahirkan 2,06 (ekor/tahun), dan kawin pertama setelah beranak 5,92% bulan. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa pemeliharaan kambing masih tradisional. Nilaiefisiensi reproduksi yaitu 2,31/ekor/induk/tahun.Nilai ini cukup efisien karena adanya keinginan peternak dalam pengembangan hasil produksi anak dipersiapkan sebagai ternak bibit sehingga penampilan anak adalah pertimbangan utama anak dapat dijual dengan harga tinggi.
PENGARUH PENGGUNAAN PROBIOTIK PADA FORMULASI PAKAN DENGAN PROTEIN KASAR YANG BERBEDA TERHADAP KECERNAAN PROTEIN PADA AYAM KAMPUNG Keiya, Ronald; Sumarno, Sumarno; Darmawan, Hariadi
Fakultas Pertanian Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Juni 2014, di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.Analisis proksimat dan kecernaan dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Universitas Brawijaya Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi probiotik dalam 3 formulasi pakan yang berbeda terhadap kecernaan protein ayam kampung. Penelitian menggunakan 8 perlakuan yaitu: P0K1= PenggunaanProbiotik G + BR1 (100% pakan kontrol), P1K1 = ProbiotikGa + PK 20%, P2K1 = Probiotik Ga + PK 18%, P3K1 = Probiotik Ga + PK 19%, P0K2 = PenggunaanProbiotik A + BR1 (100% pakan kontrol), P1K2 = Probiotik Ag + PK 20%, P2K2 = Probiotik Ag + PK 18% dan P3K2 = Probiotik Ag + PK 19%. Probiotik G (Bacillus sp) dan probiotik A (Lactobacillus). Masing ? masing perlakun diulang 3 kali. Metode percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola tersarang. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian probiotik pada pakan dengan level protein yang berbeda memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap kecernaan bahan kering (79,63%) dan memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap kecernaan protein kasar (89,17%). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan probiotik Bacillus sp dalam pakan dengan PK 19% pada P2K1, memberikan pengaruh terhadap kecernaan bahan kering yang tinggi yakni 79,63% pada ayam kampung serta penggunaan probiotik Bacillus sp dalam pakan dengan PK 18% pada Perlakuan P3K1, memberikan pengaruh terhadap kecernaan protein kasar yang tinggi yakni 89,17% pada ayam kampung.
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG LIMBAH IKAN TERHADAP PERTAMBAHAN BERAT BADAN DAN KONVERSI PAKAN TERHADAP FASE FINISHER AYAM PEDAGING Deba, Yusak; Supartini, Nonok; Darmawan, Hariadi
Fakultas Pertanian Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was conducted on May 08, 2016 until finished on June 22, 2016 at Tribhuwana Tunggadewi Malang University Laboratory in KarangMloko Village, Junrejo Sub-district, Malang Regency. The purpose of this study is to determine the nutrient content contained in fish waste disposal waste and to determine the effect of wheat flour to the weight gain fish meal fish meal. The materials used are 100 day broiler (DOC), Lohman Platinum strain, PT.Multibreeder Adirama Indonesia., Which is maintained for 40 days. This research used 5 treatments: P0 (formulation feed), P1 (feed formulation mixed with 18% fish waste), P2 (feed formulation mixed with 19% fish waste), P3 (feeding formula mixed with 20% flour fish) P4, Formulation Feed mixed with 21% tepug fish waste) and repeated 4 times. The variables observed were weight gain (feed consumption and feed conversion). The method used in this research is the field experimental method using Completely Randomized Design (RAL). From the results of the study of the addition of broiler chicken weight given wheat flour, it can be concluded that the protein content and crude fiber in fish meal flour is still high enough to be proven from the influence of use. Fish waste powder can produce an average increase in body weight of broiler 9.774 kg with an average 0.62% weight gain. Based on the data, it was found that feeding with 15% fish meal gave the highest influence on feed consumption, weight gain and feed conversion (P0 3452, P1 3396, P2 3511, P3 3477, P4 3472 kg) (P0 1,231, P1 1,124, P2 1.065, P3 1.009, P4 1.064%). And (P0 1,64 P1 1,71 P2 1,91 P3 2,00 P4 2,02) For that, it is suggested to need more research about the use of fish powder feed with proportion 18% in ration Low protein content again And Need further test to know the capacity of flour fish meal. Penelitian dilaksanakan tanggal 08 mei 2016 sampai tanggal 22 juni 2016 di Laboratorium Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang di Desa Karang Mloko, Kecamatan Junrejo,Kabupaten Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan nutrisi yang terdapat pada Tepung limbah limbah ikan serta mengetahui pengaruh tepung limbah ikan terhadap pertambahan bobot badan yang diberi pakan tepung limbah ikan. Materi adalah 100 ekor broiler umursehari (DOC), strain Lohman Platinum, PT. Japfa Comfeed Indonesia tbk, yang dipelihara selama 40 hari. Penelitian menggunakan 5 perlakuan: P0 (pakan formulasi), P1 (pakan formulasi dicampur dengan 18 % limbah ikan),P2 (pakan formulasi dicampur dengan 19% tepung limbah ikan ), P3 (pakan formulasi dicampur dengan 20% tepung limbah ikan) P4, (pakan formulasi dicampur dengan 21% tepung limbah ikan ).Variabel yang di amati adalah pertambahan bobot badan (Konsumsi pakan dan Konversi pakan ). penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap ( RAL). Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kandungan protein dan serat kasar pada pakan yang tepung limbah ikan masih cukup tinggi sehingga terbukti pengaruh penggunaan tepung limbah ikan dapat menghasilkan pertambahan bobot badan broiler 9,774 kg dengan pertambahan bobot badan 0,62 %. pemberian pakan yang tepung limbah ikan 15% memberikan pengaruh tertinggi pada Konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan Konversi pakan yaitu berurutan (P0 3452, P1 3396, P2 3511, P3 3477, P4 3472 kg) (P0 1.231, P1 1.124, P2 1.065, P3 1.009, P4 1.064%). dan (P0 1,64 P1 1,71 P2 1,91 P3 2,00 P4 2,02 ) Untuk itu, disarankan untuk perlu penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan pakan tepung limbah ikan dengan proporsi 18% dalam ransum yang kandungan proteinnya lebih rendah lagi dan perlu uji lanjut untuk mengetahui daya simpan dari limbah tepung ikan.
ANALISIS KEBUTUHAN PAKAN DAN FEED CONVERTION RATIO (FCR) PADA USAHA KEMITRAAN BROILER WILAYAH NGANJUK (Studi Kasus Di Kemitraan Surya Mitra Farm Wilayah Nganjuk) Edin, Edin; Supartini, Nonok; Darmawan, Hariadi
Fakultas Pertanian Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The goal of this research is to analysis of feed and Feed Conversion Ratio (FCR) on the broiler. The material used is broiler reared in the period of 2014 were age 1 to 36 days, ranging from DOC to age 36 days, with different populations of 9 breeder. The method of sampling used is the total sample of 9 (nine) breeders in Partnership Surya Mitra Farm Nganjuk Region. Data collection used in this research is data collection observation method using quisioner for every member of breeder of Partnership of Surya Mitra Farm Nganjuk Area. The results of the research on Broiler breeders in partnership Surya Mitra Farm Nganjuk Region can be concluded that the feed requirement analysis and Feed Convertion Ratio (FCR) of 9 plasma breeders have reached the standard of Core Company, especially in breeders Year 2014. Advice can be given feed and Feed Conversion Ratio (FCR) in Regional Nganjuk, then in this case the Company's core should still do a good cooperation, especially in terms of how to analyze the needs of feed and Feed Conversion Ratio (FCR), in order to more optimally and efficiently. Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah analisis kebutuhan pakan dan Feed Convertion Ratio (FCR) pada broiler. Materi yang digunakan adalah broiler yang dipelihara dalam periode Tahun 2014 yaitu umur 1 sampai 36 hari, mulai dari DOC sampai umur 36 hari, dengan populasi yang berbeda dari 9 peternak. Metode dalam pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampel 9 (Sembilan) peternak di Kemitraan Surya Mitra Farm Wilayah Nganjuk. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi pengumpulan data memakai quisioner untuk setiap anggota peternak dari Kemitraan Surya Mitra Farm Wilayah Nganjuk. Hasil penelitian pada peternak broiler di kemitraan Surya Mitra Farm Wilayah Nganjuk dapat disimpulan bahwa analisis kebutuhan pakan dan Feed Convertion Ratio (FCR) dari 9 peternak plasma sudah mencapai standar kontrak Perusahaan Inti, khususnya pada peternak diperiode Tahun 2014. Saran untuk memperoleh analisis kebutuhan pakan dan Feed Convertion Ratio (FCR) yang baik oleh peternak plasma di Wilayah Nganjuk, maka Perusahaan Inti harus tetap melakukan kerjasama yang baik, terutama dalam hal bagaimana menganalisis kebutuhan pakan dan Feed Convertion Ratio (FCR), agar bisa lebih maksimal dan efisien.