Claim Missing Document
Check
Articles

STUDY TINGKAT KEMATANGAN OOSIT KAMBING PE YANG DIKULTUR SECARA IN VITRO PADA 22 JAM Dendo, Yulius; Supartini, Nonok; Darmawan, Hariadi
Fakultas Pertanian Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.407 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pematangan oosit secara in vitro pada kambing pe. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui peranan growth factor gdf-9 dan egf yang dapat meningkatkan jumlah oosit berkualitas baik pada pematangan oosit secara in vitro. Materi yang digunakan dalam penelitian ini 46 oosit yang diperoleh dari kambing betina kelompok dewasa kelamin dan prapubertas. Ovarium dibawah kelaboratorium dalam termos air hangat dengan suhu 380C selama 22 jam. Pengamatan dilakukan berdasarkan tingkat pengembangan ekspansi cumulus kualitas A. penelitian ini dilakukan dengan 5 kali ulangan. analisa data yang digunakan adalah pengembangan ekspansi cumulus kualitas A dengan analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini bahwa kualitas oosit hasil pematangan secara in vitro berdasarkan pengembangan ekspansi cumulus pada oosit kambing PE diperoleh 50 %. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah kualitas oosit kambing PE pada hasil pematangan in vitro berdasarkan pengembangan ekspansi cumulus kualitas A dan keberadaan polar body di pengaruhi oleh growth factor GDF-9 dan EGF. Disarankan agar oosit dari kambing dapat digunakan untuk maturation.Agar data yang di hasilkan lebih lanjut perlu dilakukan dengan perlakuan yang lebih banyak oosit dari kambing
SALURAN PEMASARAN DAN BOBOT JUAL SAPI POTONG DI DESA SUMBER JATI KECAMATAN JATIREJO KABUPATEN MOJOKERTO Ratumara, Matius Hema; Supartini, Nonok; Santoso, Erik Priyo
Fakultas Pertanian Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.114 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sumberjati, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 25 Februari 2013 sampai 25 Maret 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui saluran pemasaran dan bobot jual sapi potong di Desa Sumberjati Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto, melalui kajian pemasaran dan bobot jual sapi potong. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah ternak sapi potong yang di pelihara oleh rumah tangga tani di Desa Sumber Jati Kabuapaten Mojokerto. Data yang di ambil yaitu kajian pemasaran dan bobot jual sapi potong. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survey (survey research).Data yang diambil disesuakan dengan variable-variabel penelitian. Variable penelitian yang di amati adalah saluran pemasaran, bobot badan dan bobot jual sapi potong. Analisis data, data yang di peroleh di hitung persentase responden berdasarkan alternatif jawaban dan uraikan secara deskriftif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga saluran pemasaran sapi potong yaitu : Saluran I (Peternak Petani, Konsumen). Saluran II (Peternak Petani, Blantik Desa, Pedagang pemotong RPH, dan Konsumen). Saluran III (Peternak Petani, Blantik Desa, Pedagang Pengumpul, Pedagang Pemotong RPH, dan Konsumen). Bobot badan sapi potong rata-rata per ekor 281,93 kg. Bobot jual sapi potong rata-rata 281,93 kg per ekor dengan harga RP/kg rata-rata 27,44 dengan harga per ekor rata-rata RP 7.798.326. Berdasarkan hasil penelitian ini Disarankan peternak mengunakan pakan penguat seperti konsentrat agar dapat meningkatkan bobot badan dan harga jual sesuai yang di inginkan
TINGKAT KONSUMSI, KONVERSI DAN INCOME OVER FEED COST PADA PAKAN AYAM KAMPUNG DENGAN PENAMBAHAN ENZIM PAPAIN Mazi, Khairul; Supartini, Nonok; Darmawan, Hariadi
Fakultas Pertanian Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.722 KB)

Abstract

Penelitian dilaksanakan Desa Dadaprejo, Sumbersekar, Kota Batu, Kabupaten Malang Jawa Timur, pada bulan Agustus 2013 sampai September 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat protein dan enzim yang berpengaruh pada konsumsi, konversi, IOFC, dan bobot badan ayam kampung, serta mengetahui komposisi terbaik antara protein pakan dan penambahan enzim. Materi yang digunakan adalah ayam kampung yang dipelihara mulai umur 7 hari sampai 60 hari sebanyak 180 ekor yang berasal dari persilangan antara ayam kedu dengan ayam Bangkok. Penelitian ini terdapat 12 kombinasi perlakuan yaitu P1E1 (Protein 17% + Enzim 0,05%), P1E2 (Protein 17% + Enzim 0,075%), P1E3 (Protein 17% + Enzim 0,1%), P2E1 (Protein 16% + Enzim 0,05%), P2E2 (Protein 16% + Enzim 0.075%), P2E3 (Protein 17% + Enzim 0,1%), P3E1 (Protein 15% + Enzim 0,05%), P3E2 (Protein 15% + Enzim 0,075%), P3E3 (Protein 15% + Enzim 0,1%), P4E1 (Protein 14% + Enzim 0,05%), P4E2 (Protein 14% + Enzim 0.075%), P4E3 (Protein 14% + Enzim 0,1%). Metode yang digunakan adalah percobaan faktorial, menggunakan Rancangan Acak Lengkap dan dilanjutkan dengan Uji BNT. Ayam penelitian memiliki ciri fisik yang sama dengan ayam kedu. Uji statistik menunjukan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap masing-masing variabel penelitian. Penelitian dengan nilai perlakuan terbaik terhadap bobot badan, konsumsi, konversi, dan IOFC berturut-turut yaitu: P2E2 sebesar 539.64 gram; P2E2 sebesar 1.599,12 gram; P1E2 sebesar 2,78; P1E2 sebesar 6.832,63
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG LIMBAH IKAN TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING BAHAN ORGANIK DAN PROTEIN KASAR PADA AYAM BROILER FASE GROWER Menezes, Isaias Maria dos Santos; Supartini, Nonok; Fitasari, Eka
Fakultas Pertanian Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the effect of adding fish waste flour to the digestibility of dry matter, organic matter and crude protein in broiler chickens. The experimental method with Completely Randomized Design (CRD) consisting of 5 treatments each treatment unit was repeated 5 times so that there were 25 experimental units. The administration of fish meal waste did not have a significant effect from the four treatments. However, the highest digestibility of dry matter and organic matter was found in P2 treatment given 10% fish meal waste with a crude protein feed of 21.14%. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh penambahan tepung limbah ikan terhadap kecernaan BK, BO dan PK pada ayam broiler. Metode percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan tiap unit perlakuan diulang 5 kali sehingga terdapat 25 unit percobaan. Pemberian limbah tepung ikan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata dari ke empat perlakuan. Namun kecernaan bahan kering dan bahan organik tertinggi terdapat pada perlakuan P2 yang diberikan limbah tepung ikan sebesar 10% dengan protein kasar pakan 21,14%.
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR (STUDI KASUS DI CV ILWA FARM KABUPATEN BLITAR) Dendo, Bernardus Bili; Supartini, Nonok; Santoso, Erik Priyo
Fakultas Pertanian Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Efforts to obtain large and sustainable profits are the main target for all business activities, including laying chicken farms, which in turn will improve the welfare of the laying hens. The purpose of this study is to analyze the benefits of B / C (ROI), ROI (Return On Investment) and BEP (Break Event Points) by the Ilwa Farm of Blitar Regency. The type of research used is a case study. This research will be carried out on laying hens companies namely CV. Ilwa Farm in Blitar district. The technique of collecting data uses the method of observation and documentation. The collected data is tabulated and analyzed using a descriptive and mathematical analysis model approach. The mathematical analysis model approach is intended to analyze the allocation of production costs and the level of profit (profit) in laying hens company CV. Ilwa Farm through the profit analysis model, Return of Investment (ROI), B / C Ratio and BEP (Break Even Point). The profit of Ilwa Blitar farm is Rp. 7,201,293,947 per period. The average income of Ilwa Farm for one month is Rp. 342,918,759. The results of the calculation of B / C Ratio obtained a value of 3.1, which means that the value of the B / C Ratio Ilwa Blitar farm is> 1 means that the business is worth trying. The ROI value is 2.1% while the prevailing interest rate is 1.15% per year. So it can be concluded that Ilwa Farm chicken farm is worth the effort. The value for BEP Ilwa Farm farms broke even when egg production was 195,004 kg. And the price of eggs at Ilwa Farm is break even at Rp. 5,637. Upaya memperoleh keuntungan dan berkelanjutan merupakan sasaran utama bagi semua kegiatan usaha peternakan ayam petelur, yang akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan bagi pelaku usaha peternakan ayam petelur tersebut. Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalis keuntungan nilai B/C ( Benefit Cost Ratio), ROI (Return On Investment) dan BEP (Break Event Poin) diperusahan ayam petelur Ilwa Farm Kabupaten Blitar. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan pada perusahan ayam ras petelur yakni CV. Ilwa Farm di kabupaten Blitar. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan ditabulasi dan dianalisis dengan menggunakan pendekatan model analisis deskriptif dan matematik. Pendekatan model analisis matematik dimaksudkan untuk menganalisis alokasi biaya produksi dan tingkat keuntungan (profit) pada perusahaan ayam ras petelur CV. Ilwa Farm melalui model analisis keuntungan (profit), Return Of Invesment(ROI), B/C Ratio dan BEP (Break Even Point). Laba peternakan Ilwa Blitar adalah Rp. 7.201.293.947 per periode. Pendapatan peternakan Ilwa Farm selama satu bulan adalah Rp.342.918.759. Hasil perhitungan B/C Ratio didapatkan nilai sebesar 3,1 yang berarti nilai hitung B/C Ratio Ilwa farm Blitar adalah > 1 berarti usaha tersebut layak untuk diusahakan. Nilai ROI adalah 2.1% sedangkan tingkat suku bunga yang berlaku adalah 1.15% per tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha peternakan ayam Ilwa Farm layak diusahakan. Nilai untuk BEP peternakan Ilwa Farm mencapai titik impas pada saat produksi telur ke 195.004 kg. Dan harga telur di peternakan Ilwa Farm mencapai titik impas pada harga Rp. 5.637.
PENGGUNAAN PAKAN KONSENTRAT HIJAU TERHADAP KONSUMSI DAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN SERTA PERUBAHAN UKURAN TUBUH PADA KAMBING PERANAKAN ETAWA Gare, Dominggus; Supartini, Nonok; Santoso, Erik Priyo
Fakultas Pertanian Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was conducted at Prodo people's farm, Klampok Village, Singosari District, Malang Regency, East Java. Goats that are used are male peraca male proawa as many as 16 tail. The purpose to determine the effect of green concentrate feed on consumption and body weight gain and body size changes in etawa goat. The variables observed were feed intake (organic matter, dry matter, crude protein, crude fiber and coarse fat), weight gain and body size change (body length, height, chest circumference and scrotum volume). Data were analyzed using randomized block design (RAK), with 4 treatments and 4 replications. Treatment tested were P0: Basal feed + leafless concentrate with PK 18%, P1: Basal feed + PK18% green concentrate, 10% leaf powder, P2: Basal feed + PK18% green concentrate, 20% leaf flour, P3: Feed basal + green concentrate PK18% flour 30%. The basal diet is given (kaliandra, cassava leaf, lamtoro leaf, gamal leaf, mindi, avocado, lier, sentrosema, peanut stove, mixture, mixed grass, bitter).The results showed a positive impact on feed consumption and body weight gain and body size changes although there was no significant effect (P> 0.05) between treatments. The addition of 20% green concentrate with the preparation of crude protein 18%, can increase feed consumption, and resulted in increased body weight and body size change than the concentrate without the addition of tree tree flour. It is recommended that the addition of green concentrate to alternative feed with a percentage of 20% with PK 18% can increase the body weight and body size change in etawa goat breeding as well as the need for further research on the utilization of PK 18% with the same basal feed on etawa goat breeds. Penelitian ini dilaksanakan di peternakan rakyat Dusun Prodo, Desa Klapok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.Kambing yang digunakan merupakan kambing peranakan etawa jantan sebanyak 16 ekor. Tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan konsentrat hijau terhadap konsumsi dan pertambahan bobot badan serta perubahan ukuran tubuh pada kambing peranakan etawa. Variabel yang diamati adalah konsumsi pakan (bahan organik, bahan kering, protein kasar, serat kasar dan lemak kasar), penambahan bobot badan dan perubahan ukuran tubuh (panjang badan, tinggi badan, lingkar dada dan volume skrotum). Data dianalisa menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diuji yaitu P0: Pakan basal + konsentrat tanpa daun dengan PK 18%, P1:Pakan basal+konsentrat hijau PK18%, tepung daun 10% , P2:Pakan basal + konsentrat hijau PK18%,tepung daun 20%, P3:Pakan basal + konsentrat hijau PK18% tepung daun 30%. Pakan basal yang diberikan berupa(kaliandra, daun singkong lamtoro, gamal, mindi, alpukat, lier, sentrosema,jerami kacang tanah, nimbah, rumput campuran, pahitan). Hasil penelitian menunjukkan dampak positif terhadap konsumsi pakan dan penambahan bobot badan serta perubahan ukuran tubuhmeskipun terdapatpengaruh yang tidak berbeda nyata (P>0,05) antar perlakuan. Penambahan konsentrat hijau 20% dengan penyusunan protein kasar 18 %, dapat meningkatkan konsumsi pakan, dan menghasilkan pertambahan bobot badan serta perubahan ukuran tubuh lebih tinggi dibandingkan konsentrat tanpa penambahan tepung daun tanaman pohon. Disarankan penambahan konsentrat hijau menjadi pakan alternatif dengan presentase 20 % dengan PK 18% mampu meningkatkan penambahan bobot badan dan perubahan ukuran tubuh pada ternak kambing peranakan etawa serta perlu ada penelitian lanjutan tentang pemanfaatan konsentrat hijau PK 18% dengan pakan basal yang sama pada ternak kambing peranakan etawa.
PRODUKSI TELUR ITIK MOJOSARI DENGAN PEMBERIAN PAKAN CAMPURAN KEONG SAWAH Daro Ngga?a, Maria Diana; Supartini, Nonok; Suroto, Karunia Setyowati
Fakultas Pertanian Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this research is to determike feeding to mojosari duck egg production and to give alternative duck feed. This study used a complete randomized design (RAL) method consisting of 7 treatments ie A0B0, A0B1, A0B2, A0B3, A1B1, A1B2, A1B3 and each treatment was repeated 3 times so that there were 21 experimental units. The material used is the female, with the age of 6-7 months, as many as 30kor that match the research criteria of the same maintenance and hatching, the same weight with an average of 1.6kg. This study used 7 treatments: A0B0: using 100% bran, A0B1: Without using rice aking rice + rice snail 25%, A0B2: without using rice rice aking rice + 35% rice snail, A0B3: without using rice rice + 45% rice snail, A1B1: using Rice aking rice + rice snail 25%, A1B2: aking rice user + rice field snail 35%. The results of this study indicate that fresh feed consumption gives a very real effect (P
PENGARUH LEVEL PEMBERIAN “PUYER HERBAL” TERHADAP KECERNAAN, BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK DAN LEMAK KASAR PADA AYAM BROILER. Kulla, Harun; Supartini, Nonok; Iskandar, Ahmad
Fakultas Pertanian Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Consumer demand for meat commodities as a source of animal protein is currently quite high. Poultry meat is an excellent commodity to be developed as a strategic commodity, especially in terms of fulfilling the nutritional needs, health, and living standards of the community. To achieve the success of the broiler farm business, not only requires large capital and adequate skills, but also the management and marketing of reliable production. The purpose of this study is to determine the effect of different levels of powder herbs against dry matter digestion, organic matter, and crude fat in broiler chickens. The method used is the experimental method and complete randomized design (RAL). Treatment of P0 = Giving rations without herb powder, P1 = feeding + herbs 0.3%, P2 = ration + herb pepper 0.6%, P3 = ration + herb pepper 0.9%. The results of research, it can be concluded that the provision of herbal powder does not give a significant different effect of the four treatments on the digestibility of dry matter and organic materials but significantly different from the grease fat digestibility. The highest digestibility was found in P2 treated with herb powder at 0.6%. Permintaan konsumen akan komoditi daging sebagai sumber protein hewani saat ini cukup tinggi. Daging unggas merupakan komoditi unggul yang tepat untuk dikembangkan sebagai suatu komoditi strategis, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan nutrisi, kesehatan, dan taraf hidup masyarakat. Untuk mencapai kesuksesan usaha peternakan ayam broiler, tidak hanya memerlukan modal yang besar dan keterampilan yang memadai, tetapi juga pengelolaan dan pemasaran produksi yang handal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perbedaan tingkat puyer herbal terhadap Kecernaan Bahan Kering, Bahan Organik, dan Lemak Kasar pada ayam broiler. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan penilitian P0 = Pemberian ransum tanpa puyer herbal, P1 = pemberian ransum + puyer herbal 0,3%, P2 = pemberian ransum + puyer herbal 0,6%, P3 = pemberian ransum + puyer herbal 0,9%. Hasil penilitian, maka dapat di simpulkan bahwa pemberian puyer herbal memberikan pengaruh yang nyata terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik namun berbeda nyata dengan kecernaan lemak kasar. Kecernaan tertinggi terdapat pada perlakuan P2 yang di berikan puyer herbal sebesar 0,6%.
PENAMPILAN REPRODUKSI PEJANTAN BOER DIDASARKAN PADA BOBOT LAHIR, PERTAMBAHAN BOBOT BADAN PRASAPIH DAN BOBOT SAPIH CEMPE YANG DIHASILKAN Lamik, Ferdinand Kalambar; Supartini, Nonok; Suharto, Kresno
Fakultas Pertanian Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Boer Goat is one of the leading types of goat meat producers. The genetic advantages of Boer goats are fast growth, adaptability to various environmental conditions, have good meat quality in accordance with body conformation and have good reproductive traits. This study aimed 1) To determine the reproduction performance of male Boer goat based on birth weight, weight gain of body pre-weaning and weight of weaning calf produced. This research was done in CV. Burja Goat Farms located at Giripurno Kec. Bumiaji, Stone Town. Starting on May 16 to June 16, 2016.The method used in this study is a case study and direct observation in the field. Male Boer goats that were observed amounted 10 goats with a range of age between 2-4 years with ± 100-120 kg of. The observed variables were the reproduction performance of male Boer which can be seen from: 1) calf birth weight was measured using digital scale. 2) Weigh gain pre-weaning was measured weekly using digital scale until the calf weaned. 3) Weaning weight of calf was measured using hanging scales at the age of ± 77 days. The data obtained were then analyzed using descriptive by observing the population growth index and productivity of male Boer goats. The results of this study, it can be concluded that there are 3 best male categories viewed from the average birth weight of calf, they are P4 and P8 with average birth weight of calf of 4.0 kg, in terms of the average weight gain pre-weaning and calf weaning weight is P9 with the average weight gain pre weaning and average weaning weights of 28.9 kg and 20.5 kg respectively. Kambing Boer adalah salah satu jenis kambing unggul penghasil daging. Keunggulan genetik yang dimiliki kambing Boer adalah pertumbuhan cepat, mudah beradaptasi pada berbagai kondisi lingkungan, mempunyai kualitas daging yang bagus sesuai dengan konformasi tubuhnya serta mempunyai sifat reproduksi yang baik. Penelitian ini bertujuan 1) Untuk mengetahui penampilan reproduksi pejantan Boer yang didasarkan pada bobot lahir, pertambahan bobot badan prasapih dan bobot sapih cempe yang dihasilkan. Penelitian ini di laksanakan di CV. Peternakan Kambing Burja yang beralamat di Giripurno Kec. Bumiaji, Kota Batu. Mulai pada tanggal 16 Mei s/d 16 Juni 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dan pengamatan langsung di lapang. Kambing Pejantan Boer yang diamati berjumlah 10 ekor dengan kisaran umur ternak antara 2 - 4 tahun dengan berat badan ± 100-120 Kg.Variabel penelitian yang di amati yaitu penampilan reproduksi pejantan boer yang di lihat dari: 1) Bobot lahir cempe dilakukan dengan cara diukur dengan menggunakan timbangan digital. 2) Pertambahan bobot badan prasapih dilakukan dengan cara diukur setiap minggunya dengan menggunakan timbangan digital sampai cempe disapih. 3) Bobot sapih cempe diukur dengan menggunakan timbangan gantung pada saat berumur ± 77 hari. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan deskriptif dengan mengamati indeks perkembangan populasi dan produktivitas ternak kambing pejantan boer. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 kategori pejantan terbaik ditinjau dari rataan bobot lahir cempe adalah P4 dan P8 dengan rataan bobot lahir cempe sebesar 4,0 kg, ditinjau dari rataan PBB cempe pra sapih dan bobot sapih cempe adalah P9 dengan rataan PBB cempe pra sapih dan rataan bobot sapih berurutan sebesar 28,9 kg dan 20,5 kg.
PENGARUH TINGKAT PROTEIN RANSUM TERHADAP AMEn (APPARENT METABOLIZABLE ENERGY N CORRECTION) PADA ITIK MOJOSARI JANTAN DAN BETINA Widodo, Ricky Maula; Fitasari, Eka; Supartini, Nonok
Fakultas Pertanian Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the percentage of use of the best protein level in feed ration against AME and N correction on mojosari duck male and female grower phase due to the use of feed formulation with 3 different Protein content. Ducks used were male mojosari ducks and females grower phase (age ?4 weeks) with an average body weight of 1485 g ± 41.55. Field research using Completely Randomized Design of Native Patterns. The Factor 1: Sex (male and female) Factor 2: The protein level of each unit consists of 1 duck so that the total duck needed is 24 tail consisting of 12 male mojosari ducks and 12 female mojosari ducks. The results showed that the treatment of dietary protein level in feed formulation that the treatments had significantly different effect (P