Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak korupsi dan pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia selama tahun 2001 hingga 2024. Kemiskinan terus menjadi isu mendasar yang menghalangi kemajuan pembangunan nasional, sehingga diperlukan pemahaman yang lebih dalam mengenai elemen-elemen yang mempengaruhinya. Pendekatan penelitian yang diterapkan adalah kuantitatif, memanfaatkan data deret waktu yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan Transparency International. Metode analisis yang diterapkan adalah regresi linear berganda setelah melakukan pengujian asumsi klasik. Variabel yang dianalisis terdiri dari tingkat kemiskinan sebagai variabel terikat, sementara Indeks Persepsi Korupsi (CPI) dan pertumbuhan ekonomi berfungsi sebagai variabel bebas. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa korupsi memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kemiskinan, dengan koefisien sebesar -0.443004 dan probabilitas 0.0000. Ini menunjukkan bahwa pengurangan tingkat korupsi dapat secara signifikan menurunkan tingkat kemiskinan. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi menunjukkan koefisien negatif sebesar -0.022884 dan tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap kemiskinan dengan probabilitas 0.8530, menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi masih belum sepenuhnya menguntungkan kelompok masyarakat berpendapatan rendah. Secara bersamaan, kedua variabel tersebut memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan, dengan nilai Prob(F-statistic) sebesar 0.000000 dan R-squared 0.9245, yang menunjukkan bahwa 92,45% variasi dalam kemiskinan dapat dijelaskan oleh korupsi dan pertumbuhan ekonomi. Hasil ini menekankan bahwa peningkatan tata kelola pemerintahan melalui penghapusan korupsi harus menjadi strategi utama dalam usaha mengurangi kemiskinan di Indonesia.
Copyrights © 2026