Perkembangan pesat media sosial telah membawa perubahan signifikan dalam pola komunikasi dan kebiasaan berbahasa generasi muda. Bahasa yang digunakan di media sosial seringkali berbeda dari bahasa formal, mengandung banyak singkatan, bahasa gaul, pembalikan kata, dan bentuk modifikasi linguistik lainnya yang mencerminkan karakteristik dan kebutuhan komunikasi digital. Kajian ini bertujuan mendalami kebiasaan berbahasa di media sosial dengan pendekatan psikolinguistik, yang memfokuskan pada proses kognitif dan psikologis yang melandasi produksi serta pemahaman bahasa dalam konteks media digital. Metode yang digunakan adalah kajian pustaka dengan pendekatan kualitatif terhadap tiga jurnal utama yang membahas fenomena bahasa di media sosial dan aspek psikolinguistiknya. Temuan menunjukkan bahwa kebiasaan berbahasa di media sosial merupakan hasil interaksi kompleks antara kecepatan pemrosesan bahasa, penciptaan shortcut linguistik, serta fungsi sosial bahasa sebagai alat penanda identitas kelompok. Meskipun bahasa informal ini memungkinkan efisiensi komunikasi, penggunaannya yang dominan dapat menimbulkan kesalahan berbahasa dan memengaruhi penguasaan bahasa formal. Oleh karena itu, literasi digital dan kesadaran konteks berbahasa sangat penting untuk menjaga keseimbangan penggunaan bahasa di media sosial.
Copyrights © 2025