Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Analisis Soal Hots Pada Buku Teks Bahasa Indonesia untuk SMA/SMK Azis, Abdul; Madeten, Sisilya Saman; Rahim, Abd.; Herdiani, Reski; Gaffar, Muh. Syukri
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2024 : PROSIDING EDISI 3
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan wujud HOTS pada aspek menganalisis, mengevaluasi, mencipta dalam buku teks Bahasa Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X Kurikulum Merdeka. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian ini mengungkapkan terdapat wujud menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Wujud analisis terdiri atas tiga bagian, yaitu; membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan. Wujud mengevaluasi terdiri atas dua bagian, yaitu; memeriksa dan mengkritik. Wujud mencipta terdiri atas tiga bagian, yaitu; merumuskan, merencanakan, dan memproduksi.Kata Kunci: Soal HOTS, Buku Teks, Bahasa Indonesia
Tingkat Keterbacaan Wacana pada Buku Teks Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Basri, Muh. Bahly; Nojeng, Asis; Ilham, Muhammad; Gaffar, Muh. Syukri
Nuances of Indonesian Language Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : PPJB-SIP (Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengajarannya).

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/nila.v5i2.1081

Abstract

Indonesian language learning requires students to develop process skills. One of the process skills that must be mastered is the ability to complete a fill-in-the-blank test. The ability to complete a fill-in-the-blank test is very important because it can provide quantitative information that is easy to understand. The skill of reading or completing a fill-in-the-blank test in the form of verbal and nonverbal sentences is very necessary, especially in the field of Indonesian language. This study aims to determine the level of discourse readability in the Indonesian language textbook Class X Independent Curriculum. This research is descriptive research with a quantitative approach. This research was conducted by measuring the readability of discourse based on thecloze technique. The text tested was the text of the observation report in the grade X Indonesian language book published by the Ministry of Education and Culture revised 2021. The results showed that the highest percentage of text readability level categories was the easy category (independent) as many as 67.5% or 81 students, the medium category (instructional) 20.8% or 25 students and the difficult category (frustration) 11.7% or 14 students. The right choice of words (diction) and the application of simple sentence structures (simplex) make it easy for students to understand the content of the text. Thus, the observation report text is suitable to be applied at grade X level.
Analisis Peran Cybergogy dalam Mengembangkan Multiliterasi Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Konteks Society 5.0 Hasbi, Nur; Nurrahma, Nurrahma; Gaffar, Muh. Syukri
DIKBASTRA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 1 (2025): DIKBASTRA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/dikbastra.v8i1.43751

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran cybergogy di era society 5.0 dalam membangun kemampuan multiliterasi peserta didik dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi literatur. Dalam studi literatur, peneliti mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang sudah ada, seperti buku, jurnal, dan artikel. Proses pengumpulan data berupa mengakses, meninjau, menilai, dan mendokumentasikan berbagai item yang disertakan dalam sumber-sumber tersebut. Argumen dan temuan penelitian kemudian didasarkan pada fakta-fakta yang telah disaring dan dimasukkan ke dalam kerangka teoritis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melalui cybergogy, peserta didik bisa belajar Bahasa Indonesia dengan berbagai media digital, seperti video, aplikasi, dan platform online. Peserta didik dapat mengakses berbagai sumber daya, seperti artikel, video, dan forum diskusi, yang dapat memperkaya pemahamannya terhadap bahasa dan budaya Indonesia. Peserta didik juga diajarkan untuk menganalisis berbagai jenis teks, seperti puisi, cerpen, artikel berita, dan iklan. Dengan memiliki kemampuan multiliterasi, peserta didik dapat lebih baik memahami informasi yang mereka terima dan menyampaikan pendapat dengan jelas. Proses pembelajaran ini tidak hanya meningkatkan kemampuan literasi bahasa, tetapi juga kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
P THE ROLE OF INFLUENCERS IN THE SPREAD OF NEW VOCABULARY Laeli Qadrianti; Gaffar, Muh. Syukri; Nurrahma; A. Anna Fauziah; Putri Amalia; Al Mutazam
Lingue : Jurnal Bahasa, Budaya, dan Sastra Vol. 7 No. 1 (2025): Language and Literature Studies
Publisher : LP2M IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/lingue.v7i1.9490

Abstract

The purpose of this study is to examine the role of influencers in the dissemination of new vocabulary through social media. This research employs a qualitative research method involving social media content analysis and literature review. The study focuses on the mechanisms of new vocabulary dissemination and its impact on social communication and the development of the Indonesian language. The findings reveal that influencers utilize social media platforms such as Instagram, TikTok, and YouTube to create engaging and relevant content. Creative content in the form of short videos, memes, or interactive stories is often used to introduce new terms. Examples of vocabulary such as "Santuy," "Asyiap," and "Mager" have gained popularity through these platforms. Social media algorithms accelerate the spread of terms by increasing the visibility of content with high interaction. Additionally, direct interactions with followers through live broadcasts or Q&A sessions strengthen the emotional connection between influencers and their audience, facilitating the adoption of new vocabulary. The impact of this phenomenon is the enrichment of colloquial language, the creation of group identity, and the strengthening of relationships within digital communities. This phenomenon has also changed perceptions of the formality of the Indonesian language, with an increasing use of non-standard terms in various contexts, including in marketing. Some companies have even started adopting new vocabulary in their branding strategies. The contribution of this study can serve as a guide for educators and policymakers to understand the dynamics of language development among the younger generation, as well as to design language learning strategies that are more relevant to the language evolving on social media.
Media Sosial dan Dinamika Pemerolehan Bahasa Siswa Taman Kanak-Kanak: Suatu Kajian Psikolinguistik Nurrahma, Nurrahma; Gaffar, Muh. Syukri
SOCIETIES: Journal of Social Sciences and Humanities Vol 5, No 1 (2025): SOCIETIES: Journal of Social Sciences and Humanities
Publisher : SOCIETIES: Journal of Social Sciences and Humanities

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/societies.v5i1.73131

Abstract

Perkembangan teknologi digital, khususnya media sosial, telah memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk pemerolehan bahasa pada anak usia Taman Kanak-Kanak (TK). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak media sosial terhadap perkembangan bahasa anak TK, baik dari segi kosakata, struktur kalimat, maupun interaksi sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan menganalisis berbagai sumber terkait psikolinguistik, perkembangan anak, dan penggunaan media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap pemerolehan bahasa anak. Di satu sisi, media sosial dapat memperkaya kosakata anak melalui konten edukatif. Namun, di sisi lain, paparan konten yang tidak sesuai dapat menghambat perkembangan bahasa dan sosial anak. Oleh karena itu, peran orang tua dan pendidik sangat penting dalam mengawasi penggunaan media sosial agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung pemerolehan bahasa anak. Kata Kunci: media sosial, pemerolehan bahasa, anak TK, psikolinguistik 
Pelatihan Seni Drama dan Penulisan Naskah Drama pada Siswa SMP Islam Athirah Makassar Fitriansal, Fitriansal; Pramono, Ashar; Gaffar, Muh. Syukri; Rosvita, Ita; Nurrahma, Nurrahma
Intisari: Jurnal Inovasi Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): Intisari: Jurnal Inovasi Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Insight Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58227/intisari.v3i1.239

Abstract

Pelatihan Seni Drama dan Penulisan Naskah Drama merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mengembangkan potensi kreatif siswa sekaligus memperkuat karakter siswa. Kegiatan ini dilaksanakan di SMP Islam Athirah Makassar dengan melibatkan siswa sebagai peserta utama. Program Pelatihan mencakup materi teknik dasar seni drama, penulisan naskah drama, eksplorasi ekspresi tubuh, serta tata panggung. Melalui pendekatan partisipatif dan praktik langsung, siswa diajak mengeksplorasi ide-ide kreatif, mengangkat tema kehidupan sehari-hari, serta menyampaikan pesan moral melalui pertunjukan drama. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan kemampuan siswa dalam menulis naskah, memahami teknik akting, dan bekerja sama dalam tim. Selain itu, pelatihan ini juga memotivasi siswa untuk lebih percaya diri dan berani tampil di depan umum. Dengan demikian, pelatihan seni drama tidak hanya memberikan dampak positif bagi pengembangan keterampilan seni siswa, tetapi juga berkontribusi pada pembentukan karakter siswa.
Tantangan Kebahasaan Terkini: Dampak Negatif TikTok terhadap Bahasa Gaul di Kalangan Masyarakat Indonesia Gaffar, Muh. Syukri; Nurrahma, Nurrahma; Nafida, Siti
DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia - Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/deiktis.v5i4.1924

Abstract

Perkembangan media sosial telah membawa perubahan signifikan terhadap cara berkomunikasi di masyarakat, khususnya di kalangan generasi muda. TikTok sebagai salah satu platform yang paling populer saat ini, tidak hanya menjadi media hiburan, tetapi juga ruang pembentukan gaya bahasa baru. Salah satu dampak yang mencolok adalah meningkatnya penggunaan bahasa gaul yang menyimpang dari kaidah bahasa Indonesia yang baku. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak negatif penggunaan TikTok terhadap kecenderungan berbahasa gaul di masyarakat Indonesia. Hasil kajian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa gaul secara berlebihan dapat menurunkan kemampuan berbahasa formal, melemahkan struktur kalimat, dan mengurangi kesadaran terhadap norma kebahasaan yang benar. TikTok juga membentuk pola komunikasi yang cenderung spontan, tidak santun, dan minim struktur, terutama di kalangan remaja. Fenomena ini dikhawatirkan dapat memengaruhi fungsi bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi resmi dan identitas nasional. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi awal dalam memahami tantangan kebahasaan yang muncul di era digital serta mendorong kesadaran linguistik di tengah derasnya arus media sosial
Fenomena Penurunan Bahasa Indonesia Baku di Kalangan Remaja: Faktor Sosial dan Media Sosial Nurrahma, Nurrahma; Gaffar, Muh. Syukri; Sumari, Sulistya Ningrum
DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia - Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/deiktis.v5i4.2208

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena penurunan penggunaan Bahasa Indonesia baku di kalangan remaja Indonesia, dengan fokus pada faktor sosial dan pengaruh media sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kajian pustaka dengan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka komprehensif (literature review) terhadap 50 publikasi ilmiah terkini (2018-2025) meliputi jurnal nasional dan internasional, laporan penelitian, dan publikasi resmi pemerintah terkait penggunaan bahasa pada remaja Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat faktor utama yang memengaruhi penurunan penggunaan Bahasa Indonesia baku, yaitu globalisasi dan dominasi bahasa asing, pengaruh platform media sosial, identitas dan ekspresi diri dalam kelompok sebaya, serta kurangnya pemahaman tentang pentingnya bahasa baku dalam konteks formal. Fenomena code-switching antara Bahasa Indonesia dan bahasa asing, terutama Bahasa Inggris, menjadi tren dominan dengan 78% remaja mengaku sering mencampurkan kedua bahasa dalam percakapan sehari-hari berdasarkan survei dari berbagai literatur. Adaptasi struktur kalimat dan kosakata baru yang tidak sesuai kaidah bahasa baku terjadi secara masif, dengan 85% konten media sosial remaja menggunakan bahasa non-baku. Penelitian ini memberikan wawasan bagi pengembangan strategi pendidikan bahasa yang memadukan kreativitas berbahasa dengan pemahaman pentingnya mempertahankan Bahasa Indonesia baku sebagai identitas nasional.
Psikolinguistik dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Gaffar, Muh. Syukri; Nurrahma, Nurrahma; Fauza, Farhan
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 3 (2025): Desember
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Psikolinguistik sebagai disiplin ilmu interdisipliner mengkaji hubungan antara fungsi-fungsi mental manusia dengan penggunaan bahasa, termasuk proses pemerolehan bahasa, pengolahan serta produksi ujaran. Artikel ini menguraikan secara komprehensif peran psikolinguistik dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan menelaah konsep dasar psikolinguistik dan mekanisme proses kognitif yang mendasari pembelajaran bahasa. Selain itu, artikel ini mengkaji tahapan pemerolehan bahasa ibu dan bahasa kedua dari perspektif psikolinguistik serta faktor psikologis seperti motivasi, rasa percaya diri, dan kecemasan yang berdampak pada efektivitas pembelajaran bahasa Indonesia. Perkembangan teknologi digital sebagai media pembelajaran juga dibahas sebagai komponen penting dalam menyediakan pengalaman belajar yang interaktif, personal, dan adaptif sesuai dengan prinsip-prinsip psikolinguistik. Hasil kajian menunjukkan bahwa integrasi psikolinguistik dalam pengembangan kurikulum, metode pengajaran, dan teknologi pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia siswa secara menyeluruh, mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pendidikan bahasa yang mengadopsi pendekatan psikolinguistik tidak hanya berorientasi pada penguasaan bahasa secara mekanistik, tetapi juga mengoptimalkan kondisi psikologis peserta didik sehingga mereka menjadi pembelajar bahasa yang aktif, kreatif, dan percaya diri. Oleh sebab itu, artikel ini memberikan rekomendasi strategis untuk pendidik, pengembang kurikulum, dan peneliti pendidikan bahasa dalam penerapan dan pengembangan psikolinguistik sebagai landasan pembelajaran bahasa Indonesia di era modern.
Kebiasaan Berbahasa di Media Sosial: Kajian Psikolinguis TIK Nurrahma, Nurrahma; Gaffar, Muh. Syukri; Fauzan, Farhan
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 3 (2025): Desember
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan pesat media sosial telah membawa perubahan signifikan dalam pola komunikasi dan kebiasaan berbahasa generasi muda. Bahasa yang digunakan di media sosial seringkali berbeda dari bahasa formal, mengandung banyak singkatan, bahasa gaul, pembalikan kata, dan bentuk modifikasi linguistik lainnya yang mencerminkan karakteristik dan kebutuhan komunikasi digital. Kajian ini bertujuan mendalami kebiasaan berbahasa di media sosial dengan pendekatan psikolinguistik, yang memfokuskan pada proses kognitif dan psikologis yang melandasi produksi serta pemahaman bahasa dalam konteks media digital. Metode yang digunakan adalah kajian pustaka dengan pendekatan kualitatif terhadap tiga jurnal utama yang membahas fenomena bahasa di media sosial dan aspek psikolinguistiknya. Temuan menunjukkan bahwa kebiasaan berbahasa di media sosial merupakan hasil interaksi kompleks antara kecepatan pemrosesan bahasa, penciptaan shortcut linguistik, serta fungsi sosial bahasa sebagai alat penanda identitas kelompok. Meskipun bahasa informal ini memungkinkan efisiensi komunikasi, penggunaannya yang dominan dapat menimbulkan kesalahan berbahasa dan memengaruhi penguasaan bahasa formal. Oleh karena itu, literasi digital dan kesadaran konteks berbahasa sangat penting untuk menjaga keseimbangan penggunaan bahasa di media sosial.