Terjadinya keruntuhan tanah atau longsor sebagaimana disebutkan di atas, mengindikasikan bahwa stabilitas tanah terganggu. Dengan kata lain, gaya-gaya yang bekerja pada tanah, baik gaya luar maupun gaya gravitasi akibat berat tanah itu sendiri, tidak lagi mampu mempertahankan stabilitas tanah, sehingga mengakibatkan keruntuhan lereng. Ampar Tayan sendiri merupakan jalan yang dibangun di daerah rawa/gambut, di samping dataran tinggi dan perbukitan. Oleh karena itu, kemungkinan terjadinya keruntuhan lereng dapat terjadi sewaktu-waktu. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan analisis stabilitas lereng untuk mendapatkan faktor keamanan dan solusi yang tepat untuk mengatasi keruntuhan lereng. Salah satu tantangannya adalah metode yang digunakan untuk analisis stabilitas lereng berbeda-beda, sehingga menghasilkan nilai faktor keamanan yang bervariasi, yang mungkin tidak selalu konsisten. Pengaruh intensitas curah hujan pada lereng ruas jalan Bts. Kota Pontianak - Sp. Ampar Tayan STA 92+500 terhadap faktor keamanan yang diperoleh tidak terlalu terasa. Namun, secara umum, curah hujan yang tinggi dapat meningkatkan tekanan air tanah, membuat lereng menjadi lebih tidak stabil, dan infiltrasi air hujan dapat meningkatkan kepadatan tanah sekaligus mengurangi kekuatan gesernya. Jika kekuatan geser tidak mampu menahan tekanan air yang tinggi, hal ini dapat menyebabkan potensi keruntuhan lereng. Kata kunci: stabilitas lereng; air tanah; kekuatan geser
Copyrights © 2025