Perancangan Eco-Interior Ruang permakultur bertujuan untuk menciptakan ruang yang harmonis antara manusia dan alam di kawasan Hutan Abang, Desa Abang Baturiti, Bali. Lokasi ini merupakan bagian dari skema kehutanan sosial yang dikelola oleh HKm Abang Lestari, dengan tantangan utama berupa keterbatasan fasilitas dan kebutuhan akan ruang yang mendukung keberlanjutan lingkungan serta ekonomi masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk merancang interior ruang publik berbasis prinsip permakultur yang adaptif terhadap konteks lingkungan dan sosial kawasan. Konsep ruang permakultur diterapkan dalam desain untuk memastikan bahwa ruang tidak hanya memenuhi kebutuhan fungsional, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian ekosistem. Prinsip utama permakultur—perhatian terhadap bumi, perhatian terhadap manusia, dan pembagian hasil yang adil—diimplementasikan melalui pemanfaatan material alami dan daur ulang, optimalisasi pencahayaan dan sirkulasi udara, serta integrasi elemen vegetasi dalam ruang. Ruang yang dirancang meliputi area registrasi, pusat komunitas, pasar petani, workshop edukasi, serta fasilitas pendukung lainnya. Metode perancangan dilakukan dengan pendekatan berbasis observasi lapangan, wawancara, studi literatur, serta analisis kebutuhan pengguna. Hasil dari perancangan ini diharapkan dapat menjadi model desain yang tidak hanya berkelanjutan secara lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap konsep permakultur serta mendukung kesejahteraan ekonomi lokal. Kata Kunci: Eco-Interior, Ruang permakultur, Interior Berkelanjutan, Desa Abang
Copyrights © 2025