Repong Damar: Jurnal Pengabdian Kehutanan dan Lingkungan
Vol. 4 No. 2 (2025): November

Pengembangan Ekowisata Berbasis Konservasi Biodiversitas Di Dusun Turgo, Sleman, Yogyakarta

Kaharuddin (Unknown)
Ardiansyah, Rhomi (Unknown)
Utami, Retno Nur (Unknown)
Nissauqodry, Stevie Vista (Unknown)
Jayari, Warsun (Unknown)
Wiratama, Palguna (Unknown)
Maharani, Nabila Putri (Unknown)
Videanantha, Benaya (Unknown)
Rachmalia, Aushina Ika (Unknown)
Wardani, Wahyu Kusuma (Unknown)
Rofidah, Syifaur (Unknown)
Bayuaji, Arimawan (Unknown)
Gunawan (Unknown)
Sulistyari, Dyah (Unknown)
Wisudhaningrum, Nurrochmah (Unknown)
Wasi (Unknown)
Sibas (Unknown)



Article Info

Publish Date
29 Nov 2025

Abstract

Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk menyusun strategi pengembangan ekowisata berbasis konservasi keanekaragaman hayati di Dusun Turgo, Desa Purwobinangun, Sleman, Yogyakarta, sebagai respons terhadap potensi biodiversitas yang tinggi namun tingkat kunjungan wisatawan masih rendah. Ekowisata dikelola dengan mengedepankan prinsip konservasi, pendidikan lingkungan, dan pelibatan masyarakat. Metode yang digunakan meliputi survei lapangan untuk identifikasi potensi objek dan daya tarik wisata (ODTW), termasuk aspek 3A (atraksi, amenitas, dan aksesibilitas) dan keanekaragaman hayati. Selain itu, dilakukan Diskusi Terpumpun (FGD) dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) seperti masyarakat lokal, pengelola desa wisata, BKSDA Yogyakarta, BTNGM, dan akademisi untuk mengidentifikasi tantangan, peluang, serta merumuskan strategi pengembangan. Hasil observasi awal menunjukkan potensi signifikan dengan identifikasi 80 jenis burung, termasuk spesies kunci Anis Merah (Geokichla citrina), serta potensi herpetofauna dan flora endemik seperti Anggrek Vanda tricolor. Dusun Turgo memiliki modalitas seperti kawasan Wildlife Turgo yang fokus pada bird watching dan herping. Analisis strategis menunjukkan posisi Dusun Turgo berada pada kuadran Agresif (SO), yang mengindikasikan perlunya memanfaatkan kekuatan biodiversitas tinggi dan dukungan kelembagaan (BKSDA) untuk menangkap peluang penelitian akademik dan pendanaan konservasi. Strategi M83-84ayor yang diusulkan adalah menggunakan data biodiversitas dan dukungan akademik untuk menyusun materi edukasi/interpretasi berbasis ilmiah guna menarik pasar wisata edukasi yang lebih niche (SDGs 4 - Quality Education). Peta jalan pengembangan Ekowisata Turgo direncanakan dalam empat fase (2026-2029), diawali dengan fase persiapan dan diakhiri dengan fase launching agar established sebagai model ekowisata berbasis Pendidikan Konservasi Biodiversitas.

Copyrights © 2025