Penelitian ini bertujuan untuk menggali bagaimana strategi platform digital untuk mengoptimalisasikan interaksi tatap muka dan daring dalam pembelajaran blended learning. Pembelajaran blended learning semakin populer karena kemampuannya menggabungkan interaksi tatap muka dan daring secara sinergis. Namun, tantangan utama terletak pada bagaimana memanfaatkan platform digital agar interaksi di kedua ranah tersebut tetap optimal. Artikel ini bertujuan menggali strategi pemanfaatan platform digital untuk mengoptimasi interaksi tatap muka dan daring melalui studi pustaka (library research). Teori Community of Inquiry (CoI) menjadi landasan analisis interaksi sosial, kognitif, dan pengajaran dalam lingkungan hibrida. Kajian metodologis dari Bliuc, Goodyear, dan Ellis (2007) menegaskan pentingnya desain penelitian yang memadukan kuantitatif dan kualitatif untuk memahami pengalaman belajar blended learning. Temuan utama menunjukkan bahwa platform seperti Google Classroom dan Moodle, bila didukung fitur diskusi real‑time dan analitik aktivitas, dapat meningkatkan keterlibatan sosial dan refleksi kritis siswa. Selain itu, penerapan model flipped classroom pada platform digital mendorong kemandirian dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Maka dari itu, strategi yang efektif meliputi pemilihan platform dengan fitur komunikatif, penyusunan aktivitas kolaboratif daring, serta penggunaan data analitik untuk memandu intervensi pengajaran.
Copyrights © 2025