Mikoriza termasuk ke dalam golongan jamur yang dapat melakukan suatu bentuk kerjasama dengan perakaran tanaman serta tidak bersifat patogenik. Identifikasi keberadaan mikoriza pada lahan vegetasi yang mengalami stress abiotik seperti kekeringan belum banyak diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan spora mikoriza pada lahan vegetasi yang sebelumnya mengalami stess kekeringan. Parameter penelitian ini adalah mengetahui jumlah, kerapatan, Indeks dominansi dan Indeks keragaman spora mikoriza yang ada pada tanaman kedelai hitam jenis malika dan detam 2. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober – Desember 2024. Tempat penelitian Green House Agrotech Botanical Center. Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Boyolali. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dengan materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah media tanam dari tanaman kedelai hitam yang sebelumnya telah mendapat perlakuan aplikasi mikoriza dan non mikoriza. Serta beberapa variasi dosis pemupukan bionanosilica yakni dengan konsentrasi S0 (0 ppm), S1 (50 ppm), S2 (100ppm), S3 (150 ppm), dan S4 (200 ppm). Mikoriza yang digunakan adalah mikoriza dengan bahan pembawa berupa zeolite (granule)dan larutan glukosa 60%. saringan tanah 425µm, 125 µm, 45 µm, sentrifuge, tabung sentrifuse, mikroskop cahaya, kamera mikroskop, laptop, counter, cawan petri, pipet. Kesimpulan dari penelitian ini adalah jumlah spora paling tinggi terdapat pada tanaman kedelai hitam malika dengan perlakuan inokulasi mikoriza pertanaman 10 gr serta dipupuk bionanosilika dengan konsentrasi 200 ppm. Indeks keragaman spora FMA memiliki rata – rata yang hampir sama. namun nilai tertinggi ada pada perlakuan tanaman kedelai hitam detam 2 non mikoriza serta penggunaan pupuk bionanosilika 150 ppm. Indeks dominansi spora paling banyak adalah gigaspora sp pada media tanam kedelai hitam malika perlakuan inokulasi mikoriza pertanaman 10 gr serta dipupuk bionanosilika dengan konsentrasi 50 ppm. Indeks keragaman komuditas mikoriza yang paling tinggi adalah genus gigaspora malika dengan perlakuan inokulasi mikoriza pertanaman 10 gr dan tidak dipupuk bionanosilika. Pada perlakuan kontrol memiliki beberapa spora mikoriza alami ini membuktikan bahwa media tanam yang digunakan sudah subur. Indeks dominansi spora berbanding terbalik dengan Indeks kerapatan spora. Ini karena kepadatan mengukur jumlah individu per satuan luas, sedangkan Indeks dominansi mengukur seberapa besar pengaruh beberapa spesies terhadap komunitas.
Copyrights © 2025