Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Improve Capsicum spp. Seed Quality in Seedling Using Microorganism Organic Fertilizers Juhariah, Jujuk; Lestariana, Dwi Suci; Aulia, Margaretha Praba
METANA Vol 16, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/metana.v16i2.33380

Abstract

This study aims to improve the seed quality in seedling using microorganism-based fertilizer. This study was conducted from July to September 2019 at Boyolali University’s greenhouse. This experiment was an arranged factorial randomized block design with three factors, which are three chili varieties (green, white, and curly chili) and three kinds of organic fertilizers (microalgae, effective microorganisms, and local microorganisms). Then the plants observed five times. Parameters observed are the living plant number, leaves’ number, and plant height. The results show that there was no significant difference in living plant numbers among all the treatments. The significant differences appear in the number of leaves and plant height. The significant difference indicated that the difference influenced by the plant type not because of the application of the fertilizer. 
Analisis Pertumbuhan Tanaman Cabai Keriting dalam Polybag menggunakan Pupuk Fermentasi Urin Sapi Juhariah, Jujuk; Aulia, Margaretha Praba
METANA Vol 17, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/metana.v17i2.42565

Abstract

Tahun 2020 merupakan tahun yang cukup sulit bagi masyarakat Indonesia. Adanya virus corona jenis baru memaksa masyarakat untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru. Salah satu masalah terbesar yang dihadapi adalah dengan adanya kebijakan lockdown  yang menyebabkan sulitnya distribusi bahan pangan. Oleh sebab itu edukasi masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan secara organik dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada disekitar pekarangan rumah perlu dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon tanaman cabai keriting dengan menggunakan pupuk fermentasi urin sapi. Penelitian dilakukan dengan cara memberikan perlakuan variasi pemupukan dengan mencampur urin sapi dan EM4 (perlakuan A); urin sapi, EM4, dan batang pohon pisang (perlakuan B); urin sapi, EM4, dan sabut kelapa (perlakuan C); dan urin sapi, EM4, dan akar kacang tanah (perlakuan D). Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, dan bobot biomassa kering tanaman.  Perlakuan penambahan sabut kelapa pada fermentasi urin sapi memberikan pengaruh yang nyata pada parameter tinggi tanaman. Sedangkan penambahan akar kacang tanah pada fermentasi pupuk urin sapi meningkatkan bobot biomassa kering tanaman secara signifikan. Penambahan batang pohon pisang pada fermentasi urin sapi secara nyata memberikan pengaruh terhadap diameter batang tanaman cabai keriting. Akan tetapi, jumlah daun tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dari semua jenis pemupukan. The year 2020 is quite a difficult year for the people of Indonesia. The existence of a new coronavirus type forces people to adapt to new habits. One of the biggest problems faced is the lockdown policy which makes it difficult for food distribution. Therefore, it is necessary to educate the public to utilize the yard organically by optimizing the existing resources around the yard of the house. This study aimed to determine the response of curly chili plants using cow urine fermentation fertilizer. The research was conducted by giving various fertilization treatments by mixing cow urine and EM4 (treatment A); cow urine, EM4, and banana tree trunks (treatment B); cow urine, EM4, and coconut husk (treatment C); and cow urine, EM4, and groundnut root (treatment D). Parameters observed in this study were plant height, number of leaves, stem diameter, and dry biomass weight of the plant. The addition of coconut fiber in cow urine fermentation has a significant effect on plant height parameters. Meanwhile, the addition of groundnut roots to fermented cow urine fertilizer increased the dry biomass weight of the plant significantly. The addition of banana tree trunks to cow urine fermentation significantly affected the stem diameter of curly chili plants. However, the number of leaves did not show a significant difference between all types of fertilization.
KULTUR TEKNIS SAWI HIJAU (Brassica juncea L. Var. Kumala) DENGAN APLIKASI KOMPOS SAPI DAN NPK MAJEMUK Putri, Dessy Ratika; Lestariana, Dwi Suci; Juhariah, Jujuk
AGROTECH Research Journal Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.925 KB) | DOI: 10.36596/arj.v3i1.618

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu agar mengetahui bagaimanakah pengaruh dari diberikannya pupuk anorganik dan organik terhadap pertumbuhan beserta hasil sawi hijau dan mengetahui pupuk yang paling maksimal terhadap hasil dan pertumbuhan sawi hijau. Penelitian ini dilaksanakan di greenhouse sederhana bertempat di desa sambirejo pada bulan Agustus sampai dengan September 2019. Percobaan penelitian disusun menggunakan RAK yang disusun faktorial. Factor pertama adalah perlakuan kompos sapi yang terdiri dari A0: tanpa pemberian kompos, A1: (140 g/polybag), A2: (210 g/polybag), A3: (280 g/polybag). Faktor kedua adalah perlakuan NPK Majemuk) yang terdiri dari B0: tanpa pemberian NPK, B1: (7 g/polybag), B2: (14 g/polybag), B3: (21 g/polybag). Dari rancangan ini di dapatkan 16 kombinasi perlakuan yang masing-masing perlakuan 3 kali diulang dan masing-masing perlakuan terdiri 5 polybag. Jumlah keseluruhan jumlah polibag ada 240. Analisis data dilakukan secara deskriptif.Hasil penelitian Hasil penelitian pada variabel tinggi tanaman perlakuan A3B2 memberikan hasil pertumbuhan yang paling tinggi diantara semua perlakuan. Pada variabel jumlah daun perlakuan A3B3 memberikan hasil jumlah daup terbanyak dengan pemberian 280 gram kompos sapi serta 21 gram NPK Majemuk. Berat segar sawi hijau pada perlakuan A3B1 (1) yaitu perlakuan paling baik pada berat segar tanaman dengan diberikannya kompos sapi dosis 280 g dan 7 g NPK Majemuk. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian kompos sapi dan NPK Majemuk terhadap pertumbuhan dan hasil sawi hijau cenderung memberikan respon positif terhadap pertumbuhan dan hasil sawi hijau pada semua variabel yang diamati yaitu pada tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat segar tanaman. Dosis pupuk yang paling sesuai agar tanaman optimal yaitu perlakuan dengan pemberian kompos sapi dengan dosis 280 g dan 7 g NPK Majemuk yang menghasilkan berat tanaman 95.3 g/tanaman.
Pengaruh Ratio Jenis Kedelai Terhadap Uji Tingkat Kesukaan Konsumen Terhadap Tempe CHRISTIANTO, WENI AGUSTRIA; Juhariah, Jujuk; Muryanto, Sigit
AGROTECH Research Journal Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/arj.v4i2.1149

Abstract

Tempe adalah salah satu makanan fermentasi yang mengandung nutrisi cukup tinggi. Tempe mudah diserap dan dicerna oleh tubuh. Penelitian ini mempelajari tentang pengaruh perbandingan dari kedelai lokal dan kedelai impor sebagai bahan baku pembuatan tempe kedelai terhadap sifat organoleptik dan daya terima konsumen. Dalam penelitian ini digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Sifat organoleptik dan daya terima tempe kedelai diukur dengan uji hedonik dan dilanjutkan dengan uji analisis variansi untuk menentukan perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan konsentrasi bahan kedelai yang berbeda pada tempe mempengaruhi sifat organoleptik dan daya terima terhadap konsumen, seperti warna, aroma, rasa, tekstur dan kenampakan terhadap semua parameter. Tempe kedelai lokal memberikan tingkat penerimaan panelis yang paling banyak di sukai.
Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Pupuk Organik Cair Limbah Sayuran Terhadap Tanaman Cabai Rawit anam, Muhamad Khoerul; Hertini, Etty Sri; Juhariah, Jujuk
AGROTECH Research Journal Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/arj.v4i2.1212

Abstract

Cabai rawit (Capsicum annum ) termasuk dalam famili terong-terongan dan tergolong tanaman semusim atau tanaman berumur pendek. Tanaman cabai rawit merupakan jenis tanaman perdu yang memiliki kayu, bercabang dan tumbuh dengan tegak. Habitat tanaman cabai rawit yaitu di dataran tinggi maupun dataran rendah. Tujuan dari penelitian ini agar dapat mengetahui tentang perbedaan antara penggunaan pupk organik kotoran sapi dan pupuk cair dari limbah sayuran terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Manggis, Mojosongo, Boyolali pada bulan Juli 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial 2 faktor. parameter yang diamati pada penelitian ini adalah panjang tanaman, panjang daun terpanjang, lebar daun terlebar. Hasil penelitian menunjukan bahwa menggunakan pengaruh pemberian pupuk organik kotoran sapi dan pupuk organik cair limbah sayuran tidak berbeda secara signifikan.
Perbandingan Penggunaan Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Tanaman Mentimun(Cucumis Sativus) Multazam, Nur faishal; Juhariah, Jujuk; Muryanto, Sigit
AGROTECH Research Journal Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/arj.v4i2.1215

Abstract

Mentimun (Cucumis sativus) merupakan salah satu jenis sayuran dari famili cucurbitaceae, yang memiliki banyak manfaat dalam kehidupan masyarakat. Salah satu upaya untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil mentimun yaitu dengan pemupukan menggunakan pupuk organik cair dan pupuk hayati. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui yang terbaik dari pupuk cair dengan pupuk hayati terhadap pertumbuhan tanaman mentimun. Penelitian ini dilaksanakan di lahan persawahan di dusun kiringan, desa Manggis, Mojosongo, Boyolali pada bulan Juli 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial 2 faktor, yaitu dosis masing-masing pupuk organik cair dengan pupuk hayati: (0ml/L, 10ml/L, dan 20ml/L) Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah panjang tanaman, jumlah daun dan diameter batang.
Analisis Pertumbuhan Tanaman Cabai Keriting Pada Fase Vegetatif Dengan Pemupukan Berbasis Mikroorganisme Juhariah, Jujuk; Aulia, Margaretha Praba
AGROTECH Research Journal Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/arj.v5i1.1391

Abstract

Boyolali selain terkenal dengan hasil peternakannya juga terkenal dengan hasil pertaniannya, baik itu secara organik maupun konvensional. Tanaman hortikultura merupakan jenis tanaman banyak dibudidayakan terutama komoditas sayuran. Salah satu jenis tanaman hortikultura unggulan Boyolali adalah cabai. Fase vegetatif pertumbuhan tanaman cabai adalah salah satu faktor penunjang berhasilnya budidaya cabai di Boyolali. Untuk mendukung berkembangnya pertanian cabai organik di Boyolali maka perlu adanya suatu penelitian yang bertujuan untuk menganalisis dan mempelajari penggunaan pupuk organik berbasis mikroorganisme pada fase vegetatif tanaman cabai keriting. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah membandingkan dua perlakuan pemupukan dengan pupuk organik cair berbasis mikroorganisme pada fase vegetatif tanaman cabai keriting. Tanaman cabai keriting dalam bedengan diberi perlakuan selang seling setiap bedengannya menggunakan dua jenis pupuk yang berbeda. Kemudian akan diamati pada tujuh hari setelah tanam (HST), 14 HST, 21 HST, 28 HST, dan 35 HST. Adapun parameter yang akan diamati adalah jumlah tanaman hidup dalam satu bedeng, tinggi tanaman, jumlah daun, dan waktu muncul tanda peningkatan fase pertumbuhan dari vegatif ke fase generatif yang ditandai dengan munculnya cabang pertama dan diikuti dengan munculnya bunga. Hasil pengamatan kemudian diuji dengan analisis komparatif dengan dua sampel yang tidak berkorelasi. Hasil penelitian terhadap pertumbuhan tanaman cabe keriting pada fase vegetatif menunjukkan bahwa aplikasi pupuk A dan B tidak berpengaruh nyata di semua parameter, baik itu tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang.
Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Panen Tanaman Bayam (Amaranthus sp.) Asri, Putri Nawang; Juhariah, Jujuk; Hertini, Etty Sri; Muryanto, Sigit
AGROTECH Research Journal Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/arj.v5i2.1495

Abstract

Peminat sayur bayam cukup banyak di Indonesia. Kandungan serat, protein, mineral seperti zat besi, kalsium serta vitamin C, K, dan asam folat yang terdapat dalam hijau daun baik untuk kesehatan tubuh. Sayuran mempunyai nilai jual yang relatif tinggi dan berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian nasional sebagai sumber perolehan bagi penduduk lokal atau penanam skala kecil, menengah maupun besar. Pelaksanaan penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan serta hasil panen tanaman bayam terhadap pemupukan menggunakan pupuk organik berwujud cair berbasis bambu dan pupuk organik berwujud cair berbasis limbah ternak. Pelaksanaan berada di desa Sumbung, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali pada tanggal 16 Maret 2024 s/d 15 April 2024. Rancangan yang digunakan yaitu rancangan acak kelompok faktorial dengan tiga faktor serta tiga ulangan. Jenis tanaman bayam sebagai faktor pertama, pupuk organik berwujud cair berbasis bambu dengan dua dosis berbeda sebagai faktor kedua dan faktor ketiga adalah pupuk organik berwujud cair berbasis limbah ternak dengan dua dosis yang berbeda. Tinggi tanaman, jumlah helaian daun, bobot segar tanaman bayam serta panjang akar tanaman merupakan variabel yang diamati. Penelitian menjelaskan bahwa pupuk organik cair berbasis limbah ternak 20ml/10 liter lebih efektif daripada pupuk organik berbasis bambu 1ml/8liter.
PENGARUH PERBANDINGAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI KERITING (Capsicum annum L) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI KERITING PADA STADIA BIBIT Widiastuti, Tri; Juhariah, Jujuk; Muryanto, Sigit
AGROTECH Research Journal Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/arj.v4i1.600

Abstract

This study aims to determine which media is the most optimal and affects the growth of curly chilies at the seedling stage. The experiment used a completely randomized design (CRD with 4 treatment combinations of soil media, manure, husk charcoal and sawdust, repeated 5 times with 10 samples per replication. Data analysis used analysis of variance (Anova) at 5% level and then DMRT test at 5% level.This research was carried out in 4 stages. Phase I: Preparation of premises, tools and materials; Stage II: a) Mixing the planting media according to the provisions, b) Putting the media into polybags according to the code; Stage III: Curly chili seeds; Stage IV: Observation of curly chili seeds.The results of the study were concluded as follows:• Based on the results of research and observations that have been made, it is concluded that code B observations are generally better than other treatments. From the parameters of plant height and stem diameter showed a significant difference.• In the observation of the number of leaves, no significant difference was found starting from observations when the curly chili plants were 10 to 30 DAP.• The effect of the amount of manure on the growth of curly chili plants in the vegetative phase can be seen in the average value of each parameter of the observations made.
PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGERINGAN TERHADAP KARATERISTIK SERTA UJI KESUKAAN TEH BUNGA TELANG Aulia, Margaretha Praba; Rusmanto, Rusmanto; Agustria, Weni; Mardiansyah, Firman; Juhariah, Jujuk
AGROTECH Research Journal Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/arj.v4i1.926

Abstract

Bunga telang (?Clitoria ternatea?) adalah tumbuhan merambat yang biasa ditemukan di pekarangan atau tepi hutan dan kaya akan kandungan antioksidan. Tanaman telang (Clitoria ternatea) yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan tanaman telang yang tumbuh subur di pekarangan warga Desa Madumulyo Kabupaten Boyolali. Tanaman telang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, namun belum banyak yang mengetahui tentang manfaat dan potensi bunga telang. Salah satu olahan bunga telang yang bermanfaat adalah sebagai minuman kesehatan. Telang memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Pembuatan teh telang sangat dipengaruhi oleh sinar matahari. Karena proses utama yang dilakukan dalam pembuatan teh telang adalah pengeringan. Dalam percobaan ini di ujikan pembuatan teh telang menggunakan tray dryer dengan variasi waktu (t) dan suhu (T). Kadar air yang diharapkan adalah 10% dry base. Pada penelitian ini bunga dikeringkan dengan cara bunga telang segar disortasi, ditimbang dan masing-masing diberikan kombinasi perlakuan yang telah ditentukan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial (RAL Faktorial) dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu suhu pengeringan dengan cabinet dryer, faktor kedua yaitu lama pengeringan. Faktor pertama adalah suhu dengan, T1 40OC, T2 50oC, T3 60oC. Serta faktor kedua adalah waktu dengan t1 1 jam, t2 2 jam, t3 3 jam. Dari rancangan ini di dapatkan 9 kombinasi perlakuan yang masing-masing perlakuan 2 kali pengulangan sehingga dilakukan 18 kali percobaan. Analisis yang dilakukan adalah kadar air, dan dan warna. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa hasil pengeringan dengan hasil terbaik yakni kadar sesuai 15,7% serta warna yang menurut koresponden yang berjumlah 30 orang menjawab pada T3t2. Kata Kunci : Pengeringan, Teh Bunga Telang, Uji hedonik