Seni kriya di kawasan Asia Tenggara memiliki kekayaan nilai estetika, filosofi, dan teknik yang berakar pada budaya lokal dan sejarah panjang masyarakatnya. Namun demikian, apresiasi terhadap seni kriya tradisional di kalangan generasi muda, terutama mahasiswa arsitektur, masih memerlukan penguatan, agar pemahaman terhadap nilai-nilainya menjadi modal pengetahuan yang terus berkembang. Melalui kegiatan workshop apresiasi seni kriya, mahasiswa Arsitektur Universiti Teknologi Malaysia (UTM) Johor diperkenalkan pada nilai-nilai filosofis, teknis, dan estetis yang terkandung dalam kriya tradisional, terutama kriya yang dimanfaatkan untuk mendukung arsitektur. Kegiatan ini diselenggarakan oleh tim dosen Seni dan Desain Universitas Negeri Malang sebagai bagian dari program public lekture di kampus tersebut. Metode pelaksanaan menggunakan ceramah, dengan pendekatan apresiatif partisipatif, yang menekankan pada pembelajaran aktif melalui teori, demonstrasi atau praktik kreatif seni kriya. Peserta diberi wawasan tentang beragam kriya tradisional, memahami makna simbolik dan nilai filosofisnya, serta eksplorasi teknik pembuatannya. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta dari kegiatan workshop apresiasi terhadap kriya tradisional, kemampuan teknis dalam mengolah material, serta munculnya kreativitas untuk mengadaptasi unsur kriya dalam desain arsitektur pada masa mendatang. Melalui program workshop apresiasi seni kriya tidak hanya memperkaya wawasan mahasiswa, tetapi juga memperkuat kesadaran akan pentingnya pemahaman dan modal pengembangannya di tengah arus globalisasi
Copyrights © 2025