Masa remaja merupakan fase penting dalam pengembangan jati diri dan interaksi sosial. Salah satu elemen yang sangat memengaruhi tahap ini adalah interaksi antara teman sebaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran komunikasi antar teman sebaya dalam proses pembentukan perilaku sosial remaja. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, serta dokumentasi terhadap sepuluh siswa SMA yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data kemudian dianalisis untuk mendapatkan pola dan makna dari informasi yang diperoleh. Temuan dari penelitian menunjukan bahwa interaksi antar teman sebaya memiliki dampak yang signifikan dalam pembentukan perilaku sosial remaja. Komunikasi yang positif dapat mendorong perilaku prososial seperti kedisiplinan, kerja sama, empati, solidaritas, dan toleransi. Di sisi lain, komunikasi yang negatif dapat mendorong perilaku menyimpang seperti bolos sekolah, ejekan, dan perilaku perundungan. Oleh karena itu interaksi di antara teman sebaya memiliki dua sisi berfungsi sebagai cara untuk membentuk karakter baik atau memicu perilaku negatif tergantuk pada jenis interaksi yang terjadi. Penelitian ini menyoroti betapa pentingnya peran guru serta orang tua dalam membimbing dan mengarahkan cara berkomunikasi siswa agar dapat berjalan secara konstruktif. Dukungan yang tepat bisa membantu remaja dalam membangun identitas sosial yang kokoh, mengasah keterampilan sosial, serta memperkuat pendidikan karakter di lingkungan sekolah.
Copyrights © 2025