Indonesia memiliki keragaman pangan lokal yang meliputi serealia, kacang-kacangan, umbi-umbian, sayur, dan buah yang berperan penting dalam pemenuhan gizi masyarakat. Namun, pemahaman mengenai klasifikasi bahan pangan dan cara penyimpanan yang sesuai masih terbatas, terutama di kalangan pelaku UMKM dan konsumen. Penelitian ini bertujuan mengkaji klasifikasi bahan pangan berdasarkan fungsi gizi dan suhu penyimpanan optimal sebagai dasar pemanfaatan pangan lokal. Metode penelitian menggunakan studi literatur dari buku dan jurnal ilmiah serta observasi sederhana pada pedagang sayur di wilayah Gunung Batu, Bogor. Data dianalisis secara deskriptif dan komparatif untuk membandingkan hasil observasi dengan teori. Hasil menunjukkan bahwa serealia dan kacang-kacangan stabil pada suhu ruang (20–25°C), umbi-umbian pada 10–20°C, sayur pada 5–10°C, dan buah pada 10–15°C. Pedagang belum menerapkan penyimpanan sesuai standar sehingga mutu dan nilai gizi menurun. Penelitian ini terbatas pada observasi kecil, namun hasilnya berkontribusi terhadap peningkatan literasi gizi dan pengembangan produk pangan lokal yang tahan simpan.
Copyrights © 2025