Taman gereja tidak hanya berfungsi sebagai ruang hijau, tetapi juga sebagai sarana spiritual yang mencerminkan keindahan ciptaan Allah. Pendekatan ekoteologi dipilih untuk menekankan hubungan harmonis antara manusia, lingkungan, dan Tuhan, sehingga pengelolaan taman tidak sekadar memperhatikan aspek visual, tetapi juga aspek teologis dan ekologis. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan nilai-nilai estetika berbasis ekoteologi menciptakan taman yang bukan hanya indah secara fisik, tetapi juga mendukung kesadaran ekoteologis jemaat, membangun etika ekologis, serta memperkuat peran gereja dalam menjaga kelestarian ciptaan. Penelitian ini memberikan kontribusi bagi pengembangan konsep pengelolaan ruang gereja yang ramah lingkungan dan bermakna teologis
Copyrights © 2025