Mahasiswa kedokteran tingkat awal menghadapi tuntutan akademik yang kompleks dan lingkungan belajar yang intensif. Efikasi diri memiliki peran penting dalam membantu mahasiswa kedokteran tahun pertama beradaptasi dengan tuntutan akademik. Mahasiswa dengan efikasi diri yang tinggi cenderung lebih mampu memanfaatkan kemampuan mereka secara efektif serta menunjukkan ketahanan yang lebih baik dalam menghadapi tekanan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi mahasiswa tingkat awal terhadap efikasi diri serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan melalui dua sesi Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan 11 mahasiswa kedokteran tingkat awal yang dipilih melalui purposive dan maximum variation sampling. Analisis data menggunakan thematic analysis. Mahasiswa memahami efikasi diri sebagai keyakinan terhadap kemampuan diri dalam menyelesaikan tugas, menghadapi tekanan akademik, dan mencapai tujuan pendidikan. Empat sumber efikasi diri menurut Bandura teridentifikasi, yaitu mastery experience, vicarious experience, verbal persuasion, serta kondisi emosional dan fisiologis. Selain itu, ditemukan dua faktor tambahan, yaitu regulasi diri dan lingkungan akademik, yang turut mempengaruhi terbentuknya efikasi diri mahasiswa. Efikasi diri berperan penting dalam proses adaptasi mahasiswa kedokteran. Dukungan akademik, penguatan regulasi diri, serta pembentukan lingkungan belajar yang kondusif menjadi faktor penting dalam meningkatkan efikasi diri mahasiswa tingkat awal.
Copyrights © 2025