Salak (Salacca zalacca) adalah tanaman berbentuk perdu dan memiliki duri yang tumbuh secara berumpun. Proses browning dan busuk mudah terjadi pada buah salak. Oleh karena itu perlu inovasi untuk menjadikan buah salah menjadi produk lain salah satunya dibuat menjadi teh. Penelitian ini dilakukan dengan dua langkah yaitu, diawali dengan pembuatan serbuk salak pondoh yang melalui proses pelayuan dan pengeringan. Setelah menjadi produk teh kering dilakukan pengujian pH, kadar air, dan vitamin C. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menemukan kombinasi terbaik terhadap pengaruh interaksi antara suhu pengeringan dan lama pelayuan teh celup buah salak pada karakteristik kimianya. Data penelitian disusun menggunakan rancangan acak kelompok (RAK). Faktor pertama adalah lama pelayuan (45 menit, 60 menit, 75 menit) dan Faktor 2 adalah suhu pengeringan (60℃, 70℃, dan 80℃). Data penelitian dianalisis menggunakan One Way Anova pada α=5% apabila terdapat pengaruh nyata, dilanjutkan dengan uji BNT atau DMRT taraf nyata α=5%. Berdasarkan hasil analisa karakteristik kimia yaitu suhu pengeringan berpengaruh nyata pada kadar air, dan lama pelayuan berpengaruh nyata pada tingkat kelarutan dan kadar air. Hasil perlakuan terbaik yakni teh celup buah salak pondoh dengan suhu pengeringan 70℃;80℃ dan lama pelayuan (60 menit sampai 75 menit).
Copyrights © 2025