Pembentukan sikap religius pada siswa sekolah dasar merupakan aspek penting dalam penguatan karakter bangsa. Salah satu pendekatan teoretis yang dianggap relevan adalah Teori Belajar Sosial Albert Bandura, yang menekankan bahwa perilaku individu terbentuk melalui proses observasi, imitasi, dan modeling dari lingkungan sosial terdekat, seperti guru dan orang tua. Artikel ini bertujuan menganalisis peran teori belajar sosial dalam membentuk sikap religius siswa di SD Negeri 168 Rejang Lebong. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka (library research) dengan menelaah berbagai jurnal dan buku terkait teori belajar sosial, pendidikan agama Islam, dan pembentukan sikap religius. Hasil kajian menunjukkan bahwa guru Pendidikan Agama Islam (PAI) berperan sebagai model utama dalam penanaman nilai religius melalui keteladanan, penguatan, pembiasaan, serta interaksi sosial yang intens. Siswa menunjukkan sikap religius lebih baik ketika guru memberikan contoh perilaku ibadah, akhlak mulia, serta memperlihatkan sikap disiplin dan tanggung jawab religius. Selain itu, lingkungan sekolah yang mendukung seperti kegiatan tadarus pagi, doa bersama, dan budaya salam memperkuat proses imitasi siswa. Artikel ini menyimpulkan bahwa teori belajar sosial Bandura sangat efektif digunakan sebagai kerangka dalam pembentukan sikap religius siswa sekolah dasar.
Copyrights © 2025