Kabupaten Tegal merupakan wilayah yang memiliki potensi besar pada sektor pertanian, dibuktikan 48% luas lahan pertanian ditetapkan sebagai kawasan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) dan memiliki tenaga kerja sektor pertanian sebesar 23%. Penetapan kebijakan seperti pengembangan infrastruktur jalan tol Pejagan-Pemalang dan penetapan kabupaten sebagai kawasan perkotaan Bregasmalang, dapat memicu terjadinya konversi lahan pertanian. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi upaya-upaya yang perlu dilakukan dalam rangka mempertahankan perkembangan sektor pertanian di Kabupaten Tegal. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan perkembangan sektor pertanian yaitu sumberdaya alam, sumberdaya manusia, kebijakan, teknologi pada kegiatan pasca panen dan infrastruktur penunjang. Metodologi yang digunakan adalah metode analisis spasial, skalogram dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa sektor pertanian di Kabupaten Tegal mengalami stagnansi bahkan cenderung menurun yang disebabkan oleh konversi lahan, jumlah dan kualitas sumberdaya manusia yang semakin menurun, belum adanya keterpaduan kebijakan skala nasional-kabupaten, rendahnya teknologi pada kegiatan pasca panen serta kurangnya dukungan infrastruktur pertanian. Oleh sebab itu, upaya untuk mempertahankan perkembangan sektor pertanian antara lain peningkatan SDM dilakukan melalui pelatihan, penyuluhan dan pendidikan formal, penetapan perda baru yang mengatur tentang insentif untuk lahan pertanian pangan berkelanjutan, optimalisasi penanganan pasca panen, penetapan hirarki struktur ruang kawasan pertanian serta kebutuhan infrastruktur penunjangnya.
Copyrights © 2017