Sari Pediatri
Vol 19, No 3 (2017)

Korelasi Positif Kegiatan Ekstrakurikuler dengan Tingkat Stres pada Anak Sekolah Dasar

Putu Anindia Sekarningrum (Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak FK Universitas Udayana-RSUP Sanglah Denpasar)
IGA Trisna Windiani (Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar)
IGAN Sugitha Adnyana (Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar)



Article Info

Publish Date
12 Jan 2018

Abstract

Latar belakang. Kompetisi antar orangtua merupakan salah satu penyebab munculnya sindrom hurried child, yaitu fenomena percepatan perkembangan anak. Anak diberi berbagai kegiatan ekstrakurikuler setiap minggu yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak. Hubungan orangtua dan anak yang tidak sehat cenderung membuat anak merasa tertekan ketika menjalankan kegiatan akademik mereka. Kesenjangan antara tuntutan dari orangtua dan kemampuan diri anak akan menimbulkan kondisi stres di bidang akademik pada anak.Tujuan. Mencari besar korelasi antara kegiatan ekstrakurikuler dengan tingkat stres pada anak sekolah dasar.Metode. Digunakan rancangan penelitianobservasional analitik dengan desain potong lintang. Penentuan lokasi dan subjek penelitian digunakan metode purposive sehingga terpilih Sekolah Dasar Swasta C Denpasar. Hasil. Berdasarkan analisis korelasi dengan uji korelasi Pearson, didapatkan kegiatan ekstrakurikuler memiliki korelasi positif lemah dengan tingkat stres (r=0,309). Semakin lama mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di bidang pelajaran sekolah dalam seminggu maka semakin tinggi skor stres (r=0,403) dan semakin lama mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di bidang seni dalam seminggu maka semakin tinggi skor stres (r=0,166).Kesimpulan. Kegiatan ekstrakurikuler memiliki korelasi positif dengan tingkat stres pada anak sekolah dasar. 

Copyrights © 2017