Performansi pengembangan Competitiveness industri furniture di Kabupaten Klaten didominasi oleh empat indicator variable utama yaitu: (1). Competitiveness Competitiveness yakni: kondisi yang dinamis, yang harus terus menerus dipelihara dan dikembangkan melalui perencanaan dan strategi pemasaran, yang meliputi empat sub-indikator yaitu: Market competitiveness, Financial competitiveness, Human Resources competitiveness, Social contribution and other competitiveness .(2). Kerja sama (net working ) Kerja sama (net working ) dengan supplier, konsumen, antar industri pendukung, industri terkait. (3). Kemampuan managerial dan entrepreneurship dalam mengembangkan industri furniture (4). Ketersedian bahan baku dan bahan penolong untuk menjamin kontinuitas produksi . Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variansi terhadap industry furniture yang menggunakan bahan baku berbeda yaitu: furniture berbasis dengan kayu, banbu dan rotan. Hasil analisis menunjukkan bahwa hipotesis pertama yaitu menerima Ho, yang menunjukkan bahwa empat indikator keberhasilan persaiangan yaitu berlaku untuk tiga industri furniture. Pada hipotesis kedua menghasilkan perhitungan bahwa ketiga industri memiliki tingkat keberhasilan yang tidak sama, terbukti menolak Ho. Hal ini dibuktikan bahwa hipotesis pertama ( ) . Maka diterima. Dengan demikian rata-rata industri furniture sama untuk keberhasilan persaingan tersebut tersebut, dan perhitungan pada hipotesis kedua ( ) . Maka ditolak. Yang berarti rata-rata keberhasilan persaiangan untuk ketiga jenis industrii furniture tidak sama. Key word: Competetiveness, Furniture, Anova
Copyrights © 2016