Pelatihan Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme pegawai, sebagai sarana peningkatan prestasi kerja pegawai. Berhubung kondisi layanan PNS saat ini masih buruk. Namun, pelaksanaan pelatihan PNS tersebut tidak serentak, yaitu bertahap baik jumlah maupun substansinya. Oleh karena itu, masalahnya menyangkut bagaimana pimpinan Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jawa Barat menetapkan keputusan peserta yang dilatih tersebut. Responden penelitian ini adalah 2 orang peserta pelatihan, 1 orang atasan karyawan, dan 1 orang trainer pelatihan PNSD. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriftif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpul data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Penelitian ini menggunakan konsep-konsep yaitu : 1) Konsep Pelatihan, 2) Konsep Pendidikan Non Formal, dan 3) Konsep Outbond. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa kinerja karyawan sebelum mengikuti kegiatan pelatihan PNSD ini cukup stabil; 2) Penerapan metode outbond pada pelatihan PNSD ada beberapa tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi; 3) Terdapat perbedaan yang terlihat setelah para karyawan mengikuti peltihan PNSD ini, salah satunya dalam hal kedisiplinan, kerjasama; 4) Faktor pendukung dan penghambat dalam pelatihan PNSD ini yang paling dominan mempengaruhi kegiatan pelatihan ini yaitu dari faktor internal dari peserta pelatihan yang memiliki pengaruh cukup signifikan karena yang terlihat disini dari motivasi peserta pelatihan sendiri agak kurang dalam mengikuti pelatihan ini.
Copyrights © 2017