JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Vol 1, No 4 (2016): Jurnal PBSI Oktober 2016

ANALISIS GAYA BAHASA DALAM MELENGKAN PADA ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT GAYO ACEH TENGAH

Anggun Hayati Rahman (Jurusan PBSI FKIP Unsyiah)
Mohd. Harun (Jurusan PBSI FKIP Unsyiah)
Muhammad Iqbal (Jurusan PBSI FKIP Unsyiah)



Article Info

Publish Date
24 Apr 2018

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Analisis Gaya Bahasa dalam Melengkan pada Adat Perkawinan Masyarakat Gayo Aceh Tengah”. Rumusan masalah penelitian ini adalah gaya bahasa apa sajakah yang terdapat di dalam melengkan pada adat perkawinan masyarakat Gayo Aceh Tengah? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis gaya bahasa yang terdapat di dalam melengkan pada adat perkawinan masyarakat Gayo Aceh Tengah. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode lapangan (field research). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik rekam dan catat. Sumber data penelitian ini adalah enam orang pemelengkan pada adat perkawinan masyarakat Gayo Aceh Tengah di Kecamatan Bebesen, Kecamatan Pegasing, dan Kecamatan Kebayakan. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan memilih dan menyaring, mengelompokkan, menganalisis, dan menyajikan jenis-jenis gaya bahasa yang terdapat di dalam melengkan pada adat perkawinan masyarakat Gayo Aceh Tengah. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga jenis gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat dan 11 jenis gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna dari 84 data. Gaya bahasa yang tergolong berdasarkan struktur kalimat adalah gaya bahasa klimaks, gaya bahasa paralelisme, dan gaya bahasa repetisi. Gaya bahasa yang tergolong berdasarkan langsung tidaknya makna adalah gaya bahasa aliterasi, gaya bahasa asonansi, gaya bahasa anastrof, gaya bahasa asindeton, gaya bahasa polisindeton, gaya bahasa kiasmus, gaya bahasa tautologi, gaya bahasa eroteris atau pertanyaan retoris, gaya bahasa koreksio atau epanortosis, gaya bahasa hiperbola, dan gaya bahasa simile. Gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat yang paling dominan muncul dalam melengkan tersebut adalah gaya bahasa repetisi dan gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna yang paling dominan muncul dalam melengkan tersebut adalah gaya bahasa tautologi.Kata kunci: Gaya bahasa, melengkan, analisis ABSTRACT This study entitled "The analysis of Melengkan language style in Central Aceh Gayonese people Customary Marriages ". The research problem is, what are the language styles contained in Melengkan in Central Aceh Gayonese people customary marriages? This study aims to describe the kinds of language styles contained in Melengkan in Central Aceh Gayonese people customary marriages. This study uses qualitative research with field method (field research). Techniques of data collection were done by recording and note. The source data of this study is six people who do Melengkan in Central Aceh Gayonese people in Bebesen, Pegasing, and Kebayakan districts. The data analysis in this study is done by selecting and filtering, classifying, analyzing, and presenting the types of languages styles contained in Melengkan in Central Aceh Gayonese people customary marriages. The results show that there are three kinds of language styles based on the sentences structure and 11 kinds of language styles based on direct or indirect meaning of 84 data. The language styles that are classified based on the sentence structure are climax, parallelism, and repetition language styles. Language styles classified based on direct or indirect meaning are alliteration, assonance, anastrof, asyndeton, polisindeton, kiasmus, tautology, rhetorical or a rhetorical question, koreksio or epanortosis, hyperbolic, and simile languages styles. Language styles based on sentence structure that the most dominant appear in the Melengkan is repetition and language styles based on the direct or indirect meaning that the most dominant appear is tautology.Keywords: Language style, melengkan, analysis

Copyrights © 2016