Muhammad Iqbal
Jurusan PBSI FKIP Unsyiah

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

ANALISIS STRUKTUR LAHIR DALAM KUMPULAN PUISI HUJAN DI ATAS KERTAS KARYA LARASATI SAHARA Ernayati Ernayati; Mohd. Harun; Muhammad Iqbal
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 2 (2017): Jurnal PBSI Maret 2017
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.529 KB)

Abstract

ABSTRAK Struktur lahir merupakan salah satu elemen yang terdapat di dalam puisi. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana struktur lahir di dalam kumpulan puisi Hujan di Atas Kertas karya Larasati Sahara. Struktur lahir tersebut meliputi diksi, pengimajian, kata konkret, gaya bahasa, rima, dan tipografi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan mendeskripsikan struktur lahir dalam kumpulan  puisi Hujan di Atas Kertas. Penelitian ini menggunakan pendekatan dan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Adapun sumber data penelitian ini adalah buku kumpulan puisi Hujan di Atas Kertas karya Larasati Sahara. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara (1) membaca puisi secara berulang-ulang (intensif), (2) mencatat bagian-bagian yang berkenaan dengan struktur lahir, dan (3) mengklasifikan data ke dalam masing-masing struktur lahir. Teknik analisis data dilakukan dengan cara, menganalisis data yang telah diklasifikasikan, mendeskripsikan data yang telah diklasifikasikan, dan menyimpulkan data yang telah diklasifikasikan. Penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Diksi yang digunakan dalam kumpulan puisi Hujan di Atas Kertas adalah pembendaharaan kata yang berhubungan dengan alam meliputi, fenomena alam, benda-benda primer, dan flora, fauna. Selain itu penyair juga menggunakan diksi keagamaan yang menggambarkan ketaatan, ketaqwaan, dan rasa syukur  kepada Allah swt. (2) Pengimajian yang terdapat dalam kumpulan puisi Hujan di Atas Kertas adalah imaji penglihatan, imaji pendengaran, imaji penciuman, imaji pencecapan, imaji perasaan, imaji gerak, dan imaji perabaan. (3) Kata konkret yang digunakan dalam kumpulan puisi Hujan di Atas Kertas adalah kata-kata yang benar-benar sesuai dengan apa yang ingin disampaikan oleh penyair kepada pembaca. (4) Gaya bahasa yang digunakan di dalam kumpulan puisi Hujan di Atas Kertas yaitu sinekdot, metafora, metonimi, personifikasi, dan hiperbola. (5) Rima yang digunakan dalam kumpulan puisi Hujan di Atas Kertas, yaitu aliterasi, asonansi, repetisi, dan rima akhir. (6) Tipografi yang digunakan di dalam kumpulan puisi Hujan di Atas Kertas pada umumnya menggunakan teknik penulisan rata tengah.Kata kunci: Struktur lahir, puisi ABSTRACT Structure of birth is one of the elements contained in the poem. The problem of this research is how the structure of poetry born in Hujan di Atas Kertas work Larasati Sahara. The birth structure includes diction, imaji, concrete words, the style of language, rhyme, and typography. The purpose of this study is to analyze and describe the structure of poetry born in Hujan di Atas Kertas. This research use descriptive and qualitative research. The source of this research data is a book of poetry Hujan di Atas Kertas work Larasati Sahara. This research data collection was done by (1) read poetry repeatedly (intensive), (2) record the parts relating to the structure of birth, and (3) classifying data into each structure was born. Data analysis technique is done in a way, to analyze the data that has been classified, describing the data that has been classified, and concluded that the data has been classified. This study shows that (1) diction used in a collection of poetry Hujan di Atas Kertas is the vocabulary related to nature include, natural phenomena, objects primer, and the flora, fauna. Besides poet also uses diction depicting religious obedience, faith, and gratitude to Allah. (2) imaji contained in a collection of poetry Hujan di Atas Kertas is a visual image, images auditory, olfactory images, images foretaste, feeling images, motion images, and images touch. (3) the word concrete used in collection of poetry Hujan di Atas Kertas is a word that really fit with what is to be conveyed by the poet to the reader. (4) The style of language used in the collection of poetry Hujan di Atas Kertas is sinekdot, metaphor, metonymy, personification, and hyperbole. (5) Rima used in a collection of poetry Hujan di Atas Kertas, namely the alliteration, assonance, repetition and rhyme end. (6) Typography used in the collection of poetry Hujan di Atas Kertas in general use writing techniques centered.Keywords: Structure born, poetry
MAKNA DAN FUNGSI UNGKAPAN BAHASA ACEH PADA MASYARAKAT PIDIE Putri Raisa; Rostina Taib; Muhammad Iqbal
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 3 (2016): Jurnal PBSI Juli 2016
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.88 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Makna dan Fungsi Ungkapan Bahasa Aceh pada Masyarakat Pidie”. Penelitian ini mengangkat dua permasalahan berupa (1) bagaimanakah makna ungkapan bahasa Aceh pada masyarakat Pidie, (2) apa sajakah fungsi ungkapan bahasa Aceh pada masyarakat Pidie. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna yang terkandung dalam ungkapan bahasa Aceh pada masyarakat Pidie dan mendeskripsikan fungsi ungkapan bahasa Aceh pada masyarakat Pidie.Sumber data penelitian ini yaitu data lisan yang diperoleh dari masyarakat Gampong Raya, Gampong Tunong, Gampong Neulop, dan Gampong Tanjung Kecamatan Delima.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-kualitatif.Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dasar cakap semuka dan teknik lanjutan yang berupa teknik catat dan teknik pancing.Penganalisisan data dilakukan dengan seleksi data, klasifikasi data, dan penyajian data. Hasil analisis data menemukan bahwa (1) makna yang terkandung dalam ungkapan bahasa Aceh pada masyarakat Pidie bermakna nasihat, kritik sosial, kebaikan, bimbingan, keserasian, ketergantungan, ketamakan, dan ketentraman, (2) fungsi ungkapan dipakai sebagai alat untuk melarang, mendidik, mengingatkan, menghibur, dan penebal keimanan.Kata Kunci :Ungkapan Bahasa Aceh, Fungsi dan Makna ABSTRACT This study entitled "The Meaning and Function Expression Language Aceh Pidie Society". The research raises two issues are (1) how does the phrase Pidie Aceh language in society, (2) what are the functions of language expression Aceh Pidie society. This study aimed to describe the meaning contained in the expression language Pidie and Aceh in public idiom to describe the function Pidie Aceh community. Source of research data is the data obtained from the public oral Raya Village, Village Tunong, Neulop village, and the village of Tanjung District of Delima. The method used in this research is descriptive qualitative method. The data collection was done by using basic conversation semuka and advanced engineering techniques in the form of log and fishing techniques. Analyzing data with data selection, data classification, and presentation of data. The results of data analysis found that (1) the meaning contained in the idiom of Aceh on society Pidie meaningful advice, social criticism, kindness, guidance, harmony, dependency, greed, and peace, (2) the function expression is used as a tool to ban, educate, remind, entertain, and thickeners faith.Keywords: Expression Language Aceh, Function and Meaning
PENGGUNAAN METODE QUICK ON THE DRAW DALAM MENYIMPULKAN ISI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI OLEH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANDA ACEH Arief Dermawan; Saifuddin Mahmud; Muhammad Iqbal
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 1 (2018): Jurnal PBSI 5 Januari 2018
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.957 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul Penggunaan Metode Quick On the Draw dalam Menyimpulkan Isi Teks Laporan Hasil Observasi oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Banda Aceh. Rumusan masalahnya adalah (1) Bagaimanakah rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Quick On the Draw dalam menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi oleh siswa kelas VII SMPN 2 Banda Aceh, (2) Bagaimanakah proses pembelajaran dengan menggunakan metode Quick On the Draw dalam menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi oleh siswa kelas VII SMPN 2 Banda Aceh, dan (3) Bagaimanakah hasil pembelajaran dengan menggunakan metode Quick On the Draw dalam menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi oleh siswa kelas VII SMPN 2 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik analisis data penelitian ini adalah analisis kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru menyusun RPP sesuai langkah-langkah metode Quick On the Draw. Pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan metode Quick On the Draw berjalan dengan baik dan telah sesuai dengan RPP yang dirancang guru. Metode Quick On the Draw berhasil mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran dalam materi menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi. Hasil pembelajaran yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran materi menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi dengan menggunakan metode Quick On the Draw memenuhi nilai KKM, yaitu 70.Kata kunci: Metode quick on the draw, menyimpulkan, teks, laporan hasil observasi AbstractJurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan PBSI Vol. 3 No. 1 ; Februari 2018:36-48This research entitled The Use of Methods of Quick On the Draw in Concluded the Contents of the Text Report Results of Observation by the Students of Class VII SMPN 2 Banda Aceh. The formulation of the problem is (1) How implementation plan learning using methods Quick On the Draw in concluded the contents of the text of the report the results of observation by the students of class VII SMPN 2 Banda Aceh, (2) How the learning process by using methods Quick On the Draw in concluded the contents of the text of the report the results of observation by the students of class VII SMPN 2 Banda Aceh, and (3) How learning outcomes using methods Quick On the Draw in concluded the contents of the text of the report the results of observation by the students of class VII SMPN 2 Banda Aceh. This research uses qualitative approach with descriptive method. The technique of data analysis of this research is Qualitative analysis with descriptive method. The results of this research showed that the teachers arrange appropriate RPP method steps Quick On the Draw. The implementation of the learning process by using methods Quick On the Draw went well and has been in accordance with the RPP designed teachers. Quick On the Draw method successfully reach the learning goals and objectives in the matter concluded the contents of the text of the report the results of observation. The results of the teaching of the teachers in the process of learning materials concluded the contents of the text of the report the results of observation using methods Quick on the draw to meet the value of the KKM, namely 70.Keywords: Methods quick on the draw, concluded, text, observation results report
PRONOMINA BAHASA DEVAYAN Yuri Karmila; Rostina Taib; Muhammad Iqbal
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 2 (2017): Jurnal PBSI Maret 2017
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.294 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian yang berjudul “Pronomina Bahasa Devayan”, bertujuan mendeskripsikan pronomina yang terdapat dalam bahasa Devayan dan mendeskripsikan fungsi sintaksis yang dapat menduduki pronomina dalam bahasa Devayan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pronomina persona bahasa Devayan  pertama (deo, ekdeo, u-,–o, mai, dan ta), kedua (dio, o/dio, ekdio,–mu, diame/ame, ekdio, dan ekdiame), dan ketiga (dise/ise, -ne, dan dasira). Pronomina penunjuk umum soere ‘ini’, soede ‘itu’, anon ‘anu’, pronomina penunjuk tempat meria ‘sini’, tek iye ‘situ’, meroi ‘sana’, dan pronomina penunjuk ihwal wiere ‘begini, wisoiye‘begitu’. Pronomina penanya araya  ‘apa’, itaya ‘siapa’, mae ‘mana’, anando/anan ‘mengapa/kenapa’, engkan ‘kapan’, eben ‘bagaimana’, dan orone ‘berapa’. Pronomina tak tentu itaya pun ‘siapa pun’, masarek ‘semuanya’, itaya moi ‘siapa saja’, satiok ata ‘setiap orang’, maseng-maseng‘masing-masing’.Pengisi fungsi subjek adalahpronomina pertama tunggal de o/ekde o/a o ‘aku/saya’, jamak diama i/ekdiama i/ami ‘kami’ dan dita/ek ita/ita ‘kita’, kedua tunggal dio/ekdio ‘kamu’, kedua jamak diame/ekdiame/ame ‘kalian’, ketiga tunggal ek ise/ise/aya ‘dia’, dan ketiga jamak eksira/sira ‘mereka’. Pengisi fungsi predikat yaitu pertama tunggal u-, ta-, dan ma i, kedua tunggal mu- dan jamak mi-, ketiga ni- dan jamak da-. Pengisi fungsi objek dan pelengkap yaitu pertama tunggal de o/ekde o ‘aku/saya’ jamak (inklusif) dita/ek ita ‘kita’, dan jamak (eksklusif) diama i/ekdiama i ‘kami’,  kedua tunggal dio/ekdio ‘kamu’dan jamak diame/ekdiame ‘kalian’, ketiga tunggal ise/ek ise ‘dia’ dan jamak sira/eksira ‘mereka’.Kata kunci: Pronomina, bahasa devayan, fungsi sintaksis ABSTRACT The study, entitled “Pronominal of Devayan Language”, aims of describe pronominal that had been in Devayan Language and syntax fungtion that occupied in pronominal of Devayan Language. This study used qulitative descriptive method. The results showed that the pronominal of Devayan Languagefor first personal(deo, ekdeo, u-,–o, mai, dan ta), second (dio, o/dio, ekdio,–mu, diame/ame, ekdio, dan ekdiame), andthird (dise/ise, -ne, dan dasira).General indication of pronominalsoere ‘this/these’, soede ‘that/those’, anon ‘anu’, place indication of pronominal meria ‘here’, tek iye ‘there’, meroi ‘yonder’, andthing indication of pronominal wiere ‘like this’, wisoiye‘like that’. Questioner pronominalaraya  ‘what’, itaya ‘who’, mae ‘where’, anando/anan ‘why’, engkan ‘when’, eben ‘how’, andorone ‘how much’. Undefinite pronominal itaya pun ‘whoever’, masarek ‘everyone’, itaya moi ‘whomsoever’, satiok ata ‘everyone’, maseng-maseng‘each’.Filler of subject fungtionwas first singular of pronominalde o/ekde o/a o ‘I’, pluraldiama i/ekdiama i/ami ‘we’anddita/ek ita/ita ‘us’,second singulardio/ekdio ‘you’, second pluraldiame/ekdiame/ame ‘you all’,third singularek ise/ise/aya ‘she/he’, and third pluraleksira/sira ‘they’. Filler of predicate fungtionwas first singular u-, ta-, andma i, second singularmu-andpluralmi-, thirdni-andpluralda-. Filler of object and complement  fungtionwasfirst singular de o/ekde o ‘I’ plural (inclusive) dita/ek ita ‘us’, andplural (exclusive) diama i/ekdiama i ‘we’,  second singular dio/ekdio ‘you’andplural diame/ekdiame ‘you all’, third singularise/ek ise ‘she/he’andplural sira/eksira ‘they’.Keywords: Pronominal, devayan language, syntax fungtion
PENERAPAN MODEL GALLERY WALK DALAM PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS CERITA ULANG BIOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 BANDA ACEH Intan Musfirah; Subhayni Subhayni; Muhammad Iqbal
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 3 (2017): Jurnal PBSI Juli 2017
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.443 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Penerapan Model Gallery Walk dalam Pembelajaran Menyusun Teks Cerita Ulang Biografi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Banda Aceh”. Rumusan masalahnya adalah (1) Bagaimanakah rencana pembelajaran yang disusun oleh guru pada penerapan model gallery walk dalam pembelajaran menyusun teks cerita ulang biografi pada siswa kelas X SMA Negeri 5 Banda Aceh (2) Bagaimanakah pelaksanaan penerapan model gallery walk dalam pembelajaran menyusun teks cerita ulang biografi pada siswa kelas X SMA Negeri 5 Banda Aceh (3) Bagaimanakah evaluasi penerapan model gallery walk dalam pembelajaran menyusun teks cerita ulang biografi pada siswa kelas X SMA Negeri 5 Banda Aceh. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, observasi, dan wawancara. Teknik analisis data penelitian ini adalah guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang mengajar di kelas X SMAN 5 Banda Aceh dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru menyusun RPP sesuai dengan lankah-langkah model gallery walk. Pelaksanaan pembelajaran dengan model gallery walk berjalan dengan terorganisasi dan sesuai dengan RPP yang telah dibuat oleh guru serta membuat siswa menjadi aktif dan antusias dalam proses pembelajaran menyusun teks cerita ulang biografi. Evaluasi pembelajaran dalam pembelajaran menyusun teks cerita ulang biografi dengan menggunakan model gallery walk sudah memenuhi nilai KKM.Kata kunci: Model gallery walk, menyusun teks cerita ulang biografi         ABSTRACT This research entitled "Implementation of Gallery Walk Model in Learning to Construct Text Story of Biography to Students of Class X SMA Negeri 5 Banda Aceh". The formulation of the problem is (1) How is the learning plan prepared by the teacher on the application of gallery walk model in the learning of composing the biography text texts on the class X students of SMA Negeri 5 Banda Aceh (2) How is the implementation of the gallery walk model in learning to compose the text of the biography In class X students of SMA Negeri 5 Banda Aceh (3) How is the evaluation of the application of gallery walk model in learning to compose biographical re-story text in grade X students of SMA Negeri 5 Banda Aceh. Data collection techniques used in this study are documentation, observation, and interviews. Technique of data analysis of this research is teacher of Indonesian Language teaching in class X SMAN 5 Banda Aceh and data collection technique used is descriptive analysis. The results showed that teachers compiled the RPP in accordance with step-step gallery walk model. Implementation of learning with walk gallery walking model organized and in accordance with the RPP that has been made by the teacher and make students become active and enthusiastic in the learning process of preparing the text of the biography of the story. Evaluation of learning in the compilation of biographical texts using gallery walk model has fulfilled the KKM value.Keywords: Gallery walk model, composing biographical texts
DEIKSIS DALAM TEKS PIDATO GUBERNUR ACEH Arika Budi Romanti; Denni Iskandar; Muhammad Iqbal
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 4 (2016): Jurnal PBSI Oktober 2016
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Deiksis dalam Teks Pidato Gubernur Aceh”. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah deiksis dalam teks pidato Gubernur Aceh. Sumber data penelitian ini adalah teks pidato Gubernur Aceh. Data penelitian ini adalah 10 teks pidato gubernur periode bulan April─Desember 2015. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif  kualitatif. Teknik yang digunakan adalah teknik dokumentasi. Data yang telah dianalisis diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan jenis-jenis deiksis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa deiksis yang ditemukan dalam teks pidato gubernur Aceh sangat beragam. Deiksis tersebut adalah deiksis persona, deiksis tempat, dan deiksis waktu. Deiksis persona terdiri dari persona pertama, kedua, dan ketiga baik tunggal maupun jamak. Deiksis persona pertama tunggal saya ditemukan sebanyak 28 data, sedangkan persona pertama jamak kami ditemukan sebanyak 19 data dan bentuk kita sebanyak 76 data. Deiksis persona kedua tungal tidak ditemukan dalam teks pidato Gubernur Aceh, sedangkan persona kedua jamak kalian ditemukan sebanyak 1 data. Deiksis persona ketiga tunggal ia ditemukan sebanyak 2 data, sedangkan bentuk jamak mereka sebanyak 3 data.  Deiksis tempat yang digunakan dalam teks pidato gubernur adalah di sini yang ditemukan sebanyak 1 data dan bentuk ini sebanyak 14 data. Deiksis waktu dalam teks pidato Gubernur Aceh adalah hari ini  yang ditemukan sebanyak 10 data, saat ini 5 data, kini  1 data, beberapa pekan terakhir 1 data, setiap hari 1 data, dan esok hari sebanyak 1 data. Semua deiksis di atas dalam teks pidato Gubernur Aceh bersifat eksofora atau acuannya berada di luar teks.Kata kunci: Pragmatik, deiksis, teks pidato ABSTRACT This study entitled "Text deixis in Aceh Governor's speech". The research problems are how deixis in the text of a speech Governor. Source of research data is the text of a speech Governor. This research data is the text of a speech the governor's 10-month period April─Desember 2015. The method used was descriptive qualitative method. The technique used is the technique of documentation. Data that has been analyzed is classified into several groups according to the types of deixis. The results of this study indicate that deixis found in the text of a speech the governor of Aceh is very diverse. The deixis is deixis persona, deixis place and time deixis. Deixis first persona consists of first, second, and third both singular and plural. Deixis first person singular I found as many as 28 data, while first person plural we found as many as 19 data and forms us as much as 76 data. Second person deixis tungal not found in the text of a speech the Governor of Aceh, while the second person plural you found as many as 1 data. Deixis third person singular he found as many as 2 data, while the plural form them as much as 3 data. Deixis places used in the text of a speech the governor is here found as much as 1 data and forms as many as 14 data. Deixis time in the text of a speech the governor of Aceh is today found as many as 10 data, the data is now 5, is now one of data, the past few weeks 1 data, each day 1 data, and the next day as much as 1 data. All deixis above in the text of a speech the Governor of Aceh are eksofora or the reference is outside the text.Keywords: Pragmatics, deixis, text to speech
POLA PERSAJAKAN DALAM LIRIK LAGU LIZA AULIA Rizki Yuniar; Mukhlis Mukhlis; Muhammad Iqbal
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 4 (2017): Jurnal PBSI Oktober 2017
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.142 KB)

Abstract

ABSTRAK                                                               Penelitian ini berjudul “Pola Persajakan dalam Lirik Lagu Liza Aulia”. Rumusan masalah penelitian ini adalah jenis pola persajakan apakah yang banyak terkandung dalam lirik lagu Liza Aulia. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui pola persajakan yang dominan muncul dalam lirik lagu Liza Aulia. Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data penelitian ini diperoleh dari album lagu “Kuthidhieng”. Pengumpulan data dilakukan dengan mengunakan teknik telaah dokumen dan kajian pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwapola persajakan di dalam lirik lagu Liza Aulia secara keseluruhan memakai pola /abbc/, /aabb/, /aaab/, /abbb/, /aaaa/, /abab/, /abcd/, /aaba/, dan /abac/. Untuk penggolongan rima berdasarkan baris yang sering muncul dalam lirik lagu adalah (1) rima tak sempurna, (2) rima mutlak, (3) rima sempurna. Sedangkan untuk rima dalam bunyi paling sering digunakan adalah (1) rima patah, (2) rima sejajar, (3) rima kembar, (4) rima bersilang.Kata kunci: pola persajakan, lirik lagu ABSTRACT The research is titled "Pattern of Feeds in Liza AuliaSong Lyrics". The formulation of this research problem is what kind of pattern of piracy is contained in many lyrics of Liza Aulia. The purpose of this research is to know the dominant pattern of piracy appear in the lyrics of the song Liza Aulia. This research belongs to the type of qualitative research. The approach used is qualitative approach with descriptive method. The source of this research data is obtained from the album song "Kuthidhieng". Data collection is done by using the technique of document review and literature review. The results show that the pattern of piracy in the lyrics of the song Liza Aulia as a whole using the pattern / abbc /, / aabb /, / aaab /, / abbb /, / aaaa /, / abab /, / abcd /, / aaba /, and / Abac /. For rhyme classification based on lines that often appear in song lyrics are (1) imperfect rhyme, (2) rhyme absolute, (3) perfect rhyme. As for the rhymes in the most commonly used sounds are (1) rhyme fracture, (2) rhyme parallel, (3) rhinous twins, (4) rhymes crossed.Keywords: patterns of piracy, song lyrics
PENGGUNAAN METODE WHEEL OF FORTUNE DALAM MENYIMPULKAN MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS VIII SMPN 3 INGIN JAYA Raudhatul Fitri; Armia armia; Muhammad Iqbal
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 2 (2018): JIM PBSI 23 Maret 2018
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.857 KB)

Abstract

ABSTRAK Judul penelitian ini “Penggunaan Metode Wheel of Fortune dalam Menyimpulkan Makna Puisi oleh Siswa Kelas VIII SMPN 3 Ingin Jaya”. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah (1) bagaimanakah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan metode Wheel of Fortune dalam menyimpulkan makna puisi oleh siswa kelas VIII SMPN 3 Ingin Jaya? (2) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Wheel of Fortune dalam menyimpulkan makna puisi oleh siswa kelas VIII SMPN 3 Ingin Jaya? (3) Bagaimanakah hasil pembelajaran dengan menggunakan metode Wheel of Fortune dalam menyimpulkan makna puisi oleh siswa kelas VIII SMPN 3 Ingin Jaya? Tujuan penelitian ini mendeskripsikan (1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan metode Wheel of Fortune dalam menyimpulkan makna puisi oleh siswa kelas VIII SMPN 3 Ingin Jaya, (2) pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Wheel of Fortune dalam menyimpulkan makna puisi oleh siswa kelas VIII SMPN 3 Ingin Jaya, (3) hasil belajar siswa  dengan menggunakan metode Wheel of Fortune dalam menyimpulkan makna teks puisi oleh siswa kelas VIII SMPN 3 Ingin Jaya. Data penelitian diperoleh melalui observasi terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), proses pelaksanaan pembelajaran, dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian didapat bahwa (1) analisis RPP yang disusun guru bidang studi bahasa Indonesia sudah amat baik, (2) kegiatan pembelajaran juga diterapkan dengan amat baik. (3) Perolehan nilai di kelas VIII.1 adalah 20 orang siswa mendapatkan nilai 100, sedangkan 10 orang siswa mendapatkan nilai 0. (3) Perolehan nilai di kelas VIII.1 adalah 20 orang siswa mendapatkan nilai 100, sedangkan 10 orang siswa mendapatkan nilai 0. Berikutnya, perolehan nilai di kelas VIII.2 adalah 18 orang siswa mendapatkan nilai 100, sedangkan 12 orang siswa mendapatkan nilai 0. Secara keseluruhan penilaian siswa sudah baik yaitu 60-66,66% siswa mendapatkan nilai 100. Hal ini menunjukkan metode Wheel of Fortune mampu memperbaiki kualitas pembelajaran siswa di kelas.Kata kunci: Wheel of Fortune, pembelajaran, hasil belajar. ABSTRACT The title of this research “The use of Wheel of Fortune Method in Concluded the Meaning of Poetry by Student of Class VIII SMPN 3 Ingin Jaya". The formulation problem of this research is (1) how the Plan of implementation of the lessons using the Wheel of Fortune method in concluded the meaning of poetry by the students of class VIII SMPN 3 Ingin Jaya? (2) How the implementation of learning using the Wheel of Fortune method in concluded the meaning of poetry by the students of class VIII SMPN 3 Ingin Jaya? (3) How learning outcomes by using the Wheel of Fortune method in concluded the meaning of poetry by the students of class VIII SMPN 3 Ingin Jaya? The purpose of this research describes (1) Learning implementation Plan using Wheel of Fortune method in concluded the meaning of poetry by the students of class VIII SMPN 3 Ingin Jaya, (2) Implementation of learning using the Wheel of Fortune method in concluded the meaning of poetry by the students of class VIII SMPN 3 Ingin Jaya, (3) the results of student learning using the Wheel of Fortune method in concluded the meaning of the poetry by the students of class VIII SMPN 3 Ingin Jaya. Research data obtained through the observation of the Plan of implementation of the lessons, the implementation process of learning, and the results of student learning. The research results obtained that (1) the analysis of the Plan of implementation of the lessons organized Indonesia language teacher is very good, (2) learning activities also applied with very good. (3) Obtaining grades in class VIII.1 is 20 students get a value of 100, while 10 students get a value of 0. Next, the acquisition value in class VIII.2 is 18 students get a value of 100, while 12 students get a value of 0. Overall the student's assessment is good that is 60-66,66% student get 100 value. This shows method of Wheel of Fortune able to improve quality of student learning in class.Key Words: Wheel of Fortune, learning, learning results
SAPAAN HUBUNGAN KEAKRABAN DALAM BAHASA GAYO DIALEK UKEN Safarah Audia; Saifuddin Mahmud; Muhammad Iqbal
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 3 (2016): Jurnal PBSI Juli 2016
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.389 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian yang berjudul Sapaan Hubungan Keakraban dalam Bahasa Gayo Dialek Uken ini mengangkat masalah (1) sapaan yang digunakan untuk menyatakan hubungan keakraban dalam bahasa Gayo dialek Uken dan (2) faktor-faktor yang memengaruhi pemilihan sapaan hubungan keakraban dalam bahasa Gayo dialek Uken. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan jenis pene- litian ini adalah penelitian kualitatif dengan memanfaatkan data yang diperoleh ber-dasarkan latar alamiah. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik pengamatan dan wawancara. Selanjutnya, sumber data penelitian ini adalah masya-rakat penutur bahasa Gayo dialek Uken yang berdomisili di Kecamatan Lut Tawar, Kebayakan, dan Bintang. Data penelitian ini diolah dan dianalisis setelah semua data terkumpul melalui hasil pengamatan (observasi) dan wawancara. Data dari hasil pengamatan (observasi) dianalisis untuk melihat dan membuktikan secara nyata situasi pemakaian sapaan hubungan keakraban dalam bahasa Gayo dialek Uken di Kecamatan Lut Tawar, Kebayakan, dan Bintang, di Kabupaten Aceh Tengah. Sementara itu, data yang diperoleh melalui wawancara diolah dan dianalisis serta dipadukan dengan data yang diperoleh dari pengamatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk sapaan hubungan keakraban dalam bahasa Gayo dialek Uken meliputi awan dan/atau kakek untuk menyapa orang yang sebaya dengan kakek, anan dan/atau nenek untuk menyapa orang yang sebaya dengan nenek, ama dan/atau bapak untuk menyapa orang yang sebaya dengan ayah, ama, ama uwe, ama kul, pak uwe, pak kul, dan/atau bapak untuk menyapa orang yang sebaya dengan abang ayah/ibu dan suami kakak ayah/ibu, ine, ine uwe, ine kul, mak uwe, mak kul, mamak, dan/atau ibu untuk menyapa orang yang sebaya dengan kakak ayah/ibu dan istri abang ayah/ibu, ama, ama ucak, cicik, pak cik, dan/atau bapak untuk menyapa orang yang sebaya dengan adik laki-laki ayah/ibu dan suami adik ayah/ibu, ine, ine ucak, ibi, bibi, mamak, dan/atau ibu untuk menyapa orang yang sebaya dengan adik perempuan ayah/ibu dan istri adik ayah/ibu, abang mayak, abang win, abang ipak, abang + nama anak pertama, abang + nama diri, dan abang untuk menyapa orang yang sebaya dengan abang, akan mayak, akan win, akan ipak, akan + nama anak pertama, aka, kak + nama diri, dan kakak untuk menyapa orang yang sebaya dengan kakak, aman mayak, aman win, aman ipak, aman + nama anak pertama, win, adek, dek+ nama diri, dan nama diri untuk menyapa orang yang sebaya dengan adik laki-laki, inen mayak, inen win, inen ipak, inen + nama anak pertama, ipak, adek, dek + nama diri, dan nama diri untuk menyapa orang yang sebaya dengan adik perempuan. Selain itu, terdapat pula bentuk sapaan yang disesuaikan dengan pekerjaan/jabatan/pangkat seseorang seperti pak dokter, bu bidan, pak camat, pak bupati, pak letnan, pak sersan, pak dandim, dan pak kapolres. Kemudian, terdapat pula bentuk sapaan berdasarkan bentuk fisik dan warna kulit seseorang seperti gemok dan/atau mok untuk menyapa orang yang berpipi tembam,  onot dan/atau not untuk orang yang bertubuh kecil atau pendek, ganyong dan/atau nyong untuk orang yang bertubuh tinggi, utih untuk orang yang berkulit cerah/putih, dan item untuk orang yang berkulit gelap/hitam. Ada pun faktor yang memengaruhi pemilihan bentuk sapaan hubungan keakraban dalam bahasa Gayo dialek Uken adalah perbedaan umur, perbedaan jabatan/pekerjaan, perbedaan situasi, perbedaan status sosial, perbedaan keakraban, perbedaan jenis kelamin, serta perbedaan bentuk fisik dan warna kulit.Kata kunci: Sapaan hubungan keakraban, bahasa Gayo dialek Uken ABSTRACT The study, entitled Greetings Relationships Intimacy in Gayo language dialect Uken raised issues (1) greeting used to express the relationship of familiarity in Gayo language dialects Uken and (2) factors that affect the selection of greeting relationship intimacy in Gayo language dialects Uken. The method used is descriptive method and type of research into this is a qualitative study using data obtained with natural setting background. Data collected through observation techniques and interviews. Furthermore, the data source of this research are a society of Gayo dialect Uken speakers who live in the District Lut Tawar, Kebayakan, and Bintang. This research data is processed and analyzed after all the data collected through observation (observation) and interviews. Data from observations (observation) were analyzed to see and prove the real situation of the use of greeting in the language of intimacy relationship Gayo dialect Uken in District Lut Tawar, Kebayakan, and Bintang, in Aceh Tengah district. Meanwhile, the data obtained through interviews were processed and analyzed and combined with data obtained from observations. The results of this study indicate that the forms of address the relationship of familiarity in Gayo language dialects Uken includes awan and/or kakek to greet people the same age as his grandfather, anan and/or nenek to greet people who peer with grandma, ama and/or bapak to greet people the same age as father, ama, ama uwe, ama kul, pak  uwe, pak kul, and/or bapak to greet people the same age as brother's father/mother and husband's brother's father/mother, ine, ine uwe, ine kul, mak uwe, mak kul, mamak, and/or ibu to greet people who peer with brother father/mother and the wife's brother's father/mother, ama, ama ucak, cicik, pak cik, and/or bapak to greet people who peer with brother father/mother and sister's husband's father/mother, ine, ine ucak, ibi, bibi, mamak, and/or ibu to greet people of the same age with his sister's father/mother and my wife's younger brother's father/mother, abang mayak, abang win, abang ipak, abang + the name of the first child, abang + proper name, and abang to greet people the same age as brother, akan mayak, akan win, akan ipak, akan + the name of the first child, aka, kak + proper name, and kakak to greet people the same age as sister, aman mayak, aman win, aman ipak, aman + the name of the first child, win, adek, dek + proper name, and the name itself to greet people the same age as the younger brother, inen mayak, inen win, inen ipak , inen + first name of the child, ipak, adek, dek + proper name, and the name itself to greet people of the same age as younger sister. In addition , there are also forms of address tailored to the job/position/rank of a person such as pak dokter, bu bidan, pak camat, pak bupati, pak letnan, pak sersan , pak dandim, and pak kapolres. Then, there are also forms of address based on the physical shape and the color of one's skin like gemok and/or mok to greet people who cheeked, onot and/or not for the smallish or short, ganyong and/or nyong for the tall, utih for people who skinned/white, and item for people with dark skin/black. There are also factors that influence the selection of greeting relationship intimacy in Gayo language dialects Uken is the age difference, the difference of office/employment, differences in their situations, differences in social status, familiarity differences, gender differences, as well as differences in physical form and color.Keywords: greeting relationship intimacy, Gayo language dialects Uken
ANALISIS GAYA BAHASA DALAM MELENGKAN PADA ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT GAYO ACEH TENGAH Anggun Hayati Rahman; Mohd. Harun; Muhammad Iqbal
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 4 (2016): Jurnal PBSI Oktober 2016
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.688 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Analisis Gaya Bahasa dalam Melengkan pada Adat Perkawinan Masyarakat Gayo Aceh Tengah”. Rumusan masalah penelitian ini adalah gaya bahasa apa sajakah yang terdapat di dalam melengkan pada adat perkawinan masyarakat Gayo Aceh Tengah? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis gaya bahasa yang terdapat di dalam melengkan pada adat perkawinan masyarakat Gayo Aceh Tengah. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode lapangan (field research). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik rekam dan catat. Sumber data penelitian ini adalah enam orang pemelengkan pada adat perkawinan masyarakat Gayo Aceh Tengah di Kecamatan Bebesen, Kecamatan Pegasing, dan Kecamatan Kebayakan. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan memilih dan menyaring, mengelompokkan, menganalisis, dan menyajikan jenis-jenis gaya bahasa yang terdapat di dalam melengkan pada adat perkawinan masyarakat Gayo Aceh Tengah. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga jenis gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat dan 11 jenis gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna dari 84 data. Gaya bahasa yang tergolong berdasarkan struktur kalimat adalah gaya bahasa klimaks, gaya bahasa paralelisme, dan gaya bahasa repetisi. Gaya bahasa yang tergolong berdasarkan langsung tidaknya makna adalah gaya bahasa aliterasi, gaya bahasa asonansi, gaya bahasa anastrof, gaya bahasa asindeton, gaya bahasa polisindeton, gaya bahasa kiasmus, gaya bahasa tautologi, gaya bahasa eroteris atau pertanyaan retoris, gaya bahasa koreksio atau epanortosis, gaya bahasa hiperbola, dan gaya bahasa simile. Gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat yang paling dominan muncul dalam melengkan tersebut adalah gaya bahasa repetisi dan gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna yang paling dominan muncul dalam melengkan tersebut adalah gaya bahasa tautologi.Kata kunci: Gaya bahasa, melengkan, analisis ABSTRACT This study entitled "The analysis of Melengkan language style in Central Aceh Gayonese people Customary Marriages ". The research problem is, what are the language styles contained in Melengkan in Central Aceh Gayonese people customary marriages? This study aims to describe the kinds of language styles contained in Melengkan in Central Aceh Gayonese people customary marriages. This study uses qualitative research with field method (field research). Techniques of data collection were done by recording and note. The source data of this study is six people who do Melengkan in Central Aceh Gayonese people in Bebesen, Pegasing, and Kebayakan districts. The data analysis in this study is done by selecting and filtering, classifying, analyzing, and presenting the types of languages styles contained in Melengkan in Central Aceh Gayonese people customary marriages. The results show that there are three kinds of language styles based on the sentences structure and 11 kinds of language styles based on direct or indirect meaning of 84 data. The language styles that are classified based on the sentence structure are climax, parallelism, and repetition language styles. Language styles classified based on direct or indirect meaning are alliteration, assonance, anastrof, asyndeton, polisindeton, kiasmus, tautology, rhetorical or a rhetorical question, koreksio or epanortosis, hyperbolic, and simile languages styles. Language styles based on sentence structure that the most dominant appear in the Melengkan is repetition and language styles based on the direct or indirect meaning that the most dominant appear is tautology.Keywords: Language style, melengkan, analysis