Majalah Kedokteran Gigi Indonesia
Vol 17, No 1 (2010): August

Pemasangan Implan Endodontik sebagai Stabilisator Pasca Apikoektomi Gigi Premolar Dua Kanan Bawah

Andreas Edwin (Program Studi Konservasi Gigi, Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia)
Wignyo Hadriyanto (Bagian Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia)
Diatri Nari Ratih (Bagian Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia)



Article Info

Publish Date
09 Nov 2016

Abstract

Latar Belakang: Gigi yang tidak didukung akar yang cukup panjang akan kesulitan menahan beban kunyah dan akan terjadi kegoyahan. Implan endodontik dapat digunakan sebagai alternatif stabilisator pada gigi dengan panjang akar yang tidak memadai. Tujuan: untuk memberikan informasi mengenai perawatan gigi premolar kedua bawah kanan yang mengalami perforasi eksternal dan harus menjalani perawatan apikoektomi dengan menggunakan MOl sebagai stabilisator endodontik. Kasus: seorang wanita, 23 tahun, datang dalam keadaan gigi sakit sebelah belakang kanan bawah. Beberapa tahun yang lalu pasien menjalani operasi pengambilan gigi supernumerary pada area tersebut. Beberapa bulan setelah operasi pasien mengeluhkan adanya rasa nyeri. Gambaran radiograf tampak ada area radiolusen bagian mesial gigi 46 dan di bagian distal gigi 45. Hal ini diperkirakan karena tindakan iatrogenik operasi pengambilan gigi supernumerary. Gigi 45 dirawat dengan prosedur apikoektomi dilanjutkan dengan bedah pemasangan implan endodontik sebagai stabilisator. Manajemen kasus: dilakukan bedah apikoektomi, bersamaan dengan bedah apikoektomi dilakukan pemasangan implan endodontik. Material implan yang digunakan adalah Mini Oental lmplant berukuran 1,8 mm panjang 15 mm. Bagian akar yang berbatasan dengan implan ditutup dengan MTA sebagai penutup tepi. Kesimpulan: pemasangan implan endodontik pada gigi 45 telah di evaluasi selama 45 hari sejak prosedur bedah dilakukan menunjukkan pasien tidak mengalami keluhan dan secara klinis tidak ada kelainan pada gigi 45 tersebut. Gigi siap direstorasi dengan mahkota jembatan porselen fusi metal.

Copyrights © 2010