Latar Belakang: Ketepatan kode diagnosa sangat penting untuk sarana pelayanan kesehatan di masyarakat. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Instalasi Rekam Medis RSUD Wates, dari jumlah 30 berkas rekam medis pasien rawat jalan dengan kasus Kardiovaskuler menunjukan bahwa 86,67% kode diagnosis yang tidak tepat sesuai dengan ICD-10 dan 13,33% kode diagnosis yang tepat sesuai dengan ICD-10.Tujuan: Mengetahui pelaksanaan pengisian kode peyakit, presentase ketepatan kode penyakit dan fator penyebab ketidaktepatan kode sistem sirkulasi di klinik jantung RSUD WatesMetodologi Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif kuantitatif, dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian 2189 berkas rekam medis kasus sistem sirkulasi di klinik jantung periode januari-maret 2017, teknik pemilihan sampel dengan random sampling, jumlah sampel penelitian sebesar 98 berkas medis sistem sirkulasi di klinik jantung. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi.Hasil: Tingkat Ketepatan kode diagnosa sistem sirkulasi di RSUD Wates dari total sampel yang diambil yaitu 98 berkas rekam medis, dari yang tertinggi secara berturut-turut adalah Kategori B 49% (48 dari 48 berkas rekam medis), kategori C 27% (26 dari 98 berkas rekam medis), kategori A 18% (18 dari 98 berkas rekam medis) dan 6% (6 dari 98 berkas rekam medis).Kesimpulan: pengodean tidak dilakukan oleh petugas rekam medis, tingkat ketepatan kode diagnosa pasien rawat jalan sistem sirkulasi masih tidak baik, belum adanya SOP Pengodean pasien rawat jalan dan masih kurangnya buku ICD-10 untuk melakukan pengodean.
Copyrights © 2017