Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang resiliensi ibu yang memiliki anak retardasi mental. Metode penelitian ini adalah kualitatif eksploratif dengan menggunakan tiga orang subjek ibu berusia 30-45 tahun yang memiliki anak retardasi mental. Penentuan subjek menggunakan teknik purposif sampel.  Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan tehnik wawancara, observasi, catatan lapangan dan dokumen-dokumen pribadi. Penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiliensi ibu yang memiliki anak retardasi mental dilakukan  dengan menerima kondisi anak secara ikhlas, dan mengakui akan kekurangan anak. Ibu yang memiliki anak retardasi mental tetap mensyukuri anak sebagai anugrah dari Tuhan, tetap menyayangi anak tanpa rasa malu, berempati, dan terus berusaha mendidik anak. Selain itu, ibu yang  memiliki anak retardasi mental membuat dirinya  menjadi lebih sabar, pasrah dan selalu menjadi orang yang mau memperbaiki diri.
Copyrights © 2017