Mayoritas mahasiswa perguruan tinggi di Pontianak, Kalimantan Barat, adalah pendatang dari daerah lain. Tulisan ini menyajikan hasil survei kecil tentang para migran muda tersebut. Kebanyakan mahasiswa berasal dari keluarga kelas menengah bawah. Anak muda kelas bawah maupun menengah bawah mempunyai akses pada pendidikan tinggi di ibu kota provinsi, walaupun banyak yang merasa pendidikan tinggi di daerah lebih rendah kualitasnya dibanding dengan pendidikan di Jawa atau luar negeri. Tulisan ini memaparkan bagaimana sebagian besar migran muda memandang Pontianak sebagai kota “transit”— yaitu batu lompatan bagi mobilitas menaik melalui jalur sekolah dan kerja temporer sebelum mereka pulang ke kampung halaman mencari pekerjaan yang mapan. Keputusan migrasi ini sering dipengaruhi oleh identitas etnis. Banyak anak muda yang mengungkapkan ambiguitas mobilitas sosial dalam transisi mereka dari pendidikan ke pekerjaan.
Copyrights © 2012