Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor untuk faktor pertama dengan 3 level perlakuan, untuk faktor yang kedua 4 level perlakuan. Faktor pertama adalah perlakuan berbagai jenis mulsa dengan 3 taraf yaitu M0 = tanpa mulsa, M1 = mulsa jerami dan M2 = mulsa plastik hitam perak. Faktor kedua adalah perlakuan pupuk oraganik batang pisang dengan 4 taraf yaitu P0 = (kontrol), P1 = 4 ml/larutan/plot, P2 = 8 ml/larutan/plot dan P3 = 12 ml/larutan/plot. Hasil penelitian bahwa perlakuan berbagai jenis mulsa menunjukkan pengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 2, 3 dan 4 minggu setelah tanam, diameter buah, produksi pertanaman dan produksi per plot tanaman mentimun. Perlakuan penggunaan mulsa terbaik adalah perlakuan M2 (mulsa plastik hitam perak). Perlakuan pupuk organik cair batang pisang menunjukkan pengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 2 minggu setelah tanam, 3 minggu setelah tanam dan diameter buah, serta berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 4 minggu setelah tanam, produksi per tanaman dan produksi per plot tanaman mentimun. Perlakuan pupuk organik cair batang pisang terbaik adalah perlakuan P3 (12 ml/1liter larutan/plot). Dan pengaruh interaksi perlakuan berbagaijenis mulsa dan pupuk organik cair batang pisang menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 4 minggu setelah tanam, dan produksi per tanaman, serta berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 3 minggu setelah tanam, diameter buah dan produksi per plot dan berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 2 minggu setelah tanam tanaman mentimun.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2017