Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

EFFECT OF ORGANIC GRANULES COW MANURE FERTILIZER AND ORGANIC LIQUID FERTILIZER APPLICATION AGAINST GROWTH AND YIELD OF PAKCOY (Brassica chinensis L.) Riki Zupriadi; Noverina Chaniago; Sri Susanti Ningsih
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 14, No 1 (2018): Bernas February 2018
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.456 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan di jalan Durian Lingkungan I, Kelurahan Kisaran Naga, Kab. Asahan,Provinsi Sumatera Utara. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan Mei 2017.Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktorperlakuan dan 2 ulangan. Faktor pertama pemberian pupuk organik granul kotoran sapi dengan4 taraf yaitu : G0 = 0 kg/plot, G1 = 0,5 kg/plot, G2 = 1,0 kg/plot dan G3 = 1,5 kg/plot. Faktor kedua dengan pemberian pupuk organik cair dengan 4 taraf yaitu C0 = 0 ml/l air/plot, C1 = 2,5 ml/lair/plot, C2 = 5 ml/l air/plot dan C3 = 7,5 ml/l air/plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwaPerlakuan terbaik pada pemberian pupuk organik granul kotoran sapi diperoleh pada dosis 1,5kg/plot (G3) yang menghasilkan tinggi tanaman 25,11 cm, jumlah daun 12,94 helai, produksi pertanaman 185,70 g dan produksi per plot 4,33 kg. Perlakuan pupuk organik cair 5 ml/l airmerupakan perlakuan terbaik yang menghasilkan tinggi tanaman 25,31 cm, jumlah daun 12,75helai, produksi per tanaman 192,80 g dan produksi per plot 4,50 kg. Interaksi antara pupukorganik granul kotoran sapi dan pupuk organik cair berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah amatan.
RESPON PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) BONGGOL PISANG DAN SISTEM JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG HIJAU (Vigna radiata L. Willczek) Noverina Chaniago; Deddy Wahyudin Purba; Algi Utama
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 13, No 2 (2017): Bernas Juli 2017
Publisher : Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.345 KB)

Abstract

Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah pemberian pupuk Organik Cair (POC) Bonggol Pisang (B) terdiri dari 3 taraf yaitu : B0 : (kontrol), B1 : 10 ml/1 liter air, dan B2 : 20 ml/ 1liter air. Faktor kedua adalah Sistem Jarak Tanamn (J) terdiri dari 4 taraf yaitu : J1: 20 cm × 20 cm, J2. 20 cm × 25 cm, J3: 25 cm × 25 cm, J4: 30 cm × 30 cm. Hasil penelitian pemberian Pupuk Organik Cair (POC) Bonggol Pisang menunjukkan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, produksi per plot, berat 100 biji, dan berpengaruh nyata teradap jumlah polong per tanaman, dan produksi per tanaman denganperlakuan Pupuk Organik Cair (POC) Bonggol Pisang terbaik pada dosis 20 ml/ 1 liter air. sistem Jarak Tanam menunjukan berpengaruh tidak nyata terhadap seluruh parameter pengamatan dengan sistem Jarak Tanam terbaik pada J4: 30 cm × 30 cm. Interaksi antara pengaplikasian Pupuk Organik Cair (POC) Bonggol Pisang dan sistem Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanamn Kacng Hijau (Vigna radiata L. Willczek) menunjukkan pengaruh tidak nyata terhadap parameter yang diamati.
Pengaruh Dosis Pupuk NPK Grower dan POC TOP G2 Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Pulut Hibrida F1 Fictoria (Zea mays Ceratina) Arif Prandana; Elfin Efendi; Noverina Chaniago
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 15, No 3 (2019): Bernas October 2019
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.882 KB)

Abstract

Penelitian ini di laksanakan di lahan kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Asahan, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara, dengan topografi datar, ketinggian tempat 22 mdpl. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari  hingga Maret 2019. Alat – alat yang di gunakan dalam penelitian ini adalah ember, sekop, cangkul, kalkulator, timbangan, papan plot penelitian, papan judul penelitian, patok sample, rol, buku, pensil, pulpen, gembor, dan alat – alat lainnya yang dapat membantu dan mendukung dalam penelitian. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: benih tanaman jagung pulut hibrida FI Victoria, dengan pupuk : ( NPK Grower dan POC TOP G2), media tanam adalah tanah, air, fungisida, pupuk kandang dan bahan – bahan lain yang dapat membantu dan mendukung dalam penelitian. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah pupuk NPK Grower (N) dengan 4 taraf yaitu N0 = 0 g/plot, N1 = 75 g/plot, N2 =  150 g/plot, N3 = 225 g/plot. Faktor kedua adalah POC TOP G2 dengan 3 taraf, yaitu P0 = 0 ml/liter air, P1 = 1 ml/liter air, dan P2 = 2 ml/liter air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK Grower secara tunggal dengan konsentrasi 225 g/plot, menghasilkan tinggi tanaman hingga 148,83 cm, jumlah daun  10,83 helai, produksi tongkol berkelobot per tanaman 169,12 g, produksi tongkol tanpa kelobot per tanaman 171,42 g, produksi tongkol tanpa kelobot per plot 1,20 kg. Pemberian POC TOP G2 secara tunggal dengan konsentrasi 2 ml/liter air/plot, menghasilkan tinggi tanaman hingga 146,77 cm, jumlah daun  10,96 helai, produksi tongkol berkelobot per tanaman 156,87 g, produksi tongkol tanpa kelobot per tanaman 147,13 g, produksi tongkol berkelobot per plot 1,45 kg dan produksi tongkol tanpa kelobot per plot 1,14 kg. Interaksi antara pemberian pupuk NPK Grower dan POC TOP G2 menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap parameter amatan.
PENGARUH JENIS BAHAN ORGANIK DAN LAMANYA PROSES PENGOMPOSAN TERHADAP KUANTITAS DAN KUALITAS VERMIKOMPOS Noverina Chaniago; Yulita Inriyani
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 15, No 1 (2019): Bernas February 2019
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.308 KB)

Abstract

Vermikompos berasal dari bahasa latin vermis yang berarti cacing, dan kompos. Vermicompos berarti pupuk kompos dari sampah biodegradable menjadi pupuk dengan mutu tinggi dengan bantuan cacing tanah (Lumbricus rubellus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuantitas (bobot vermikompos) dan kualitas (kandungan N, P, K, C/N Ratio, pH, Kadar Air) vermikopos yang dihasilkan dari beberapa jenis bahan organik dan waktu lamanya pengomposan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai  Mei di Dusun Karya Baru, Desa Secanggang, Kec. Secanggang, Kota Stabat. Kab. Langkat, Provinsi Sumatera Utara pada ketinggian tempat 1 m dpl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 2 faktor yang  diteliti yaitu jenis bahan organik terdiri dari 3 taraf yaitu  V1 (Kotoran Sapi), V2 (Jerami), V3 (Sampah Kota), dan faktor kedua yaitu lamanya proses pengomposan terdiri atas 3 taraf yatu W1 (4 Minggu), W2 (6 Minggu), W3 (8 Minggu). Setiap perlakuan diulang 3 kali. Percobaan menggunakan keranjang berukuran 60 x 30 cm. Parameter yang diamati, berat vermikompos yang dihasilkan (kg), pertambahan bobot cacing (g), jumlah kokon, berat cacing dari kokon yang telah menetas (g), analisis kandungan vermikompos (N, P, K, C/N rasio, C/N Organik, Kadar air, dan pH). Hasil penelitian menunjukkan berat vermikompos tertinggi terdapat pada kotoran sapi; pertumbuhan cacing tanah terdapat pada jerami padi; kandungan  air pada semua bahan organik masih tergolong tinggi, pH vermikompos pada semua bahan organik dinyatakan nertal yaitu sekitar 6,5 – 7,48 sedangkan C/N rasio dari semua bahan organik masih tergolong tinggi karena melebihi batas maksimum C/N rasio normal, dan untuk N, P, K  dinyatakan tinggi karena melebihi dari batas minimum standar SNI (Standar Nasional Indonesia). Pengaruh lamanya waktu peroses pengomposan terhadap berat vermikompos tertinggi terdapat pada umur 8 minggu waktu  pengomposan, berat cacing tertinggi terdapat pada umur 4 minggu waktu pengomposan. Interaksi antara jenis bahan organik dan lamanya waktu proses pengomposan berpengaruh terhadap berat vermikompos dan pertambahan bobot cacing. Vermikompos tertinggi terdapat pada perlakuan kotoran sapi dengan lamanya waktu pengomposan 4 minggu, pertambahan bobot cacing tertinggi terdapat pada perlakuan jerami dan lamanya waktu pengomposan 8 minggu.
RESPON BERBAGAI JENIS MULSA DAN PUPUK ORGANIK CAIR BATANG PISANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) Noverina Chaniago; Elfin Efendi; Ardiansyah ,
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 13, No 2 (2017): Bernas Juli 2017
Publisher : Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.186 KB)

Abstract

Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor untuk faktor pertama dengan 3 level perlakuan, untuk faktor yang kedua 4 level perlakuan. Faktor pertama adalah perlakuan berbagai jenis mulsa dengan 3 taraf yaitu M0 = tanpa mulsa, M1 = mulsa jerami dan M2 = mulsa plastik hitam perak. Faktor kedua adalah perlakuan pupuk oraganik batang pisang dengan 4 taraf yaitu P0 = (kontrol), P1 = 4 ml/larutan/plot, P2 = 8 ml/larutan/plot dan P3 = 12 ml/larutan/plot. Hasil penelitian bahwa perlakuan berbagai jenis mulsa menunjukkan pengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 2, 3 dan 4 minggu setelah tanam, diameter buah, produksi pertanaman dan produksi per plot tanaman mentimun. Perlakuan penggunaan mulsa terbaik adalah perlakuan M2 (mulsa plastik hitam perak). Perlakuan pupuk organik cair batang pisang menunjukkan pengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 2 minggu setelah tanam, 3 minggu setelah tanam dan diameter buah, serta berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 4 minggu setelah tanam, produksi per tanaman dan produksi per plot tanaman mentimun. Perlakuan pupuk organik cair batang pisang terbaik adalah perlakuan P3 (12 ml/1liter larutan/plot). Dan pengaruh interaksi perlakuan berbagaijenis mulsa dan pupuk organik cair batang pisang menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 4 minggu setelah tanam, dan produksi per tanaman, serta berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 3 minggu setelah tanam, diameter buah dan produksi per plot dan berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 2 minggu setelah tanam tanaman mentimun.
EFFECT OF ORGANIC GRANULAR FERTILIZER AND NPK FERTILIZER APPLICATION ON GROWTH AND YIELD OF MUNGBEAN (Phaseolus radiatus L.) Firmansyah Hasibuan; Noverina Chaniago; Syafrizal Hasibuan
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 14, No 1 (2018): Bernas February 2018
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.042 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Jalan Gajah, Kecamatan Sei Renggas, Kabupaten Asahan padabulan Februari hingga Juni 2017. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalahRancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertamaadalah jarak tanam terdiri dari 3 taraf yaitu G0 = 0 kg/ha (0 g/plot), G1 = 300 kg/ha (36 g/plot), G2 = 600 kg/ha (72 g/plot). Faktor yang kedua pupuk NPK Mutiara terdiri atas 4 taraf yaitu N0 = 0 kg/ha (0 g/plot), N1 = 100 kg/ha (12 g/plot), N2 = 200 kg/ha (14 g/plot), N3 = 300 kg/ha (36 g/plot). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah polong per tanaman (polong), bobot polong per tanaman (g), produksi per tanaman (g), produksi per plot (g) dan bobot 100 biji kering. Analisis statistik menunjukkan bahwa pupuk organik granul tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau. Pupuk NPK Mutiara berpengaruh terhadap tinggi tanaman (42,95 cm), jumlah polong per tanaman (51,33 polong), bobot polong per tanaman (35,37 g), produksi per tanaman (21,54 g) dan produksi per plot (158,49 g). Interaksi pupuk NPK granul dan pupuk NPK Mutiara berpengaruh terhadap produksi per plot (180,72 g).
PENGARUH PUPUK SOLID DAN ZPT AUKSIN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF STEK LADA (Piper nigrum L.) Edward Tri Nanda; Safruddin Safruddin; Noverina Chaniago
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 15, No 1 (2019): Bernas February 2019
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.75 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi pupuk solid dan ZPT auksin terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman lada. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian UNA Kisaran, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara dengan Ketinggian tempat 17 m dpl, tipe iklim C (oldeman). Penelitian dari Januari sampai April 2018. Metode penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan 12 perlakuan dan 3 ulangan. Faktor Pupuk Solid  (P) yang terdiri dari 3 taraf yaitu P0 = Topsoil (Kontrol), P1= Topsoil + Limbah solid Kelapa sawit (2:1), P2 = Topsoil + Limbah solid Kelapa sawit (1:1). Faktor Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Auksin (A) yang terdiri dari 3 taraf yaitu A0 = kontrol, A1 = 2 cc / liter air, A2= 4 cc / liter air. Peubah amatan yang diteliti meliputi persentase keberhasilan tumbuh (%), jumlah tunas (tunas), panjang tunas (cm) dan jumlah daun 9 helai. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk solid  berpengaruh  sangat  nyata  terhadap persentase stek tumbuh, jumlah daun, jumlah tunas dan panjang tunas pada semua umur amatan. Pemberian ZPT Auksin berpengaruh sangat nyata terhadap persentase stek tumbuh, jumlah daun dan jumlah tunas pada semua umur amatan serta berpengaruh terhadap panjang tunas pada umur 60 HST, tetapi tidak berpengaruh terhadap panjang tanaman umur 90 HST. Interaksi pupuk solid dan ZPT Auksin berpengaruh nyata terhadap persentase stek tumbuh dan panjang tunas umur 90 HST.
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN FERMENTASI URIN SAPI Noverina chaniago; Safruddin .; Dedi Kurniawan
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 13, No 2 (2017): Bernas Juli 2017
Publisher : Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.996 KB)

Abstract

Penelitian dilaksanakan di Desa Lubuk Cuik Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara Propinsi Sumatera Utara dengan ketinggian tempat ± 11 m di atas permukaan laut dengan topografi datar. Pelaksanaan penelitian ini dimulai pada Maret sampai Mei 2016. Rancangan penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 16 kombinasi perlakuan, dengan masing-masing 4 taraf pemberian dosis pupuk kandang sapi (S) yaitu S0 : Kontrol S1 : 10 ton/ha (1,5 kg/plot), S2 : 15 ton/ha (2,25 kg/plot), S3 : 20 ton/ha (3 kg/plot) serta 3 taraf pemberian Fermetasi UrinSapi (lamanya fermentasi) (F) yaitu F0 : Kontrol, F1 : Fermentasi 10 hari, F2: Fermentasi 20 hari, F3 : Fermentasi 30 hari. Pemberian dosis pupuk kandang sapi berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, berat buah pertanaman, dan berat produksi per plot. Dosis pupuk kandang sapi terbaik 3 kg/ Plot. Pemberian fermentasi urine sapi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, berat buah pertanaman, dan berat produksi per plot. Lamanya fermentasi urine sapi terbaik yaitu selama 30 hari. Interaksi perlakuan pupuk kandang sapi dan fermentasi urine sapi menunjukkan pengaruhtidak nyata terhadap tinggi tanaman pada semua parameter yang di amati.
Pengaruh Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Padi Ladang Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara Noverina Chaniago; Irfan Suliansyah; Irawati Chaniago; Nalwida Rozen
JURNAL AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS ANDALAS Vol 4 No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jagur.4.1.8-17.2022

Abstract

One of the factors hindering the development of upland rice cultivation among annual crops is the limited number of shade-tolerant upland rice varieties. It is very important to assemble shade-tolerant upland rice varieties with high yields. The purpose of the study was to determine the effect of shade on the growth and productivity of five genotypes of upland rice. This research was carried out in the experimental garden of the Faculty of Agriculture, the Islamic University of North Sumatra with an altitude of 25 m above sea level, from June to December 2020. The research design was split-plot and repeated three times. The main plot of shade treatment consisted of two levels, namely no shade (0%) and shade treatment (70%). The sub-plots were five genotypes of upland rice in Deli Serdang and two shade-tolerant varieties. Shade treatment affected the growth and productivity of five genotypes of upland rice in Deli Serdang District (Sialus, Arias, Ramos Merah, Silayur, and Sirabut) and two shade-tolerant varieties (Rindang 1 and 2). Two genotypes of upland rice were obtained, namely Silayur and Sirabut which were more shade tolerant, based on flowering age, harvest age, and grain weight per clump. When compared with Rindang 1 and 2 varieties, the two genotypes of upland rice were the same or more tolerant.
STUDY OF REFUGIA AND VARIETIES TO REDUCE THE INTENSITY OF SPODOPTERA FRUGIPERDA AND INCREASE PREDATORS OF SWEET CORN PESTS Namsen Sartonedi S Girsang; Asmanizar; Noverina Chaniago
International Journal of Social Science, Educational, Economics, Agriculture Research and Technology (IJSET) Vol. 4 No. 12 (2025)
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/ijset.v4i12.1159

Abstract

The research was conducted at the Experimental Field of the Faculty of Agriculture, University of Islam Sumatera Utara, Jln. Karya Wisata, Gedung Johor, Medan Johor District, Medan City, North Sumatra Province, at an altitude of approximately 25 metres above sea level, with flat topography. This research was conducted from January to March 2025. S. frugiferda is an important pest on corn plants that can cause losses with an attack intensity of up to 80%. The purpose of this research was to determine the effect of refugia plants and corn varieties on S. frugiferda attacks and the number of pest predators. This study used a split-plot design with two treatment factors, namely refugia plants Turnera subulata (B1), Tagetes erecta (B2), No Refugia (B0), and treatments of Pertiwi variety (V1) and Advanta Madu 59 variety (V2). The results showed that the Turnera subulata refugia plant and the Advanta Madu 59 variety produced lower S. frugiferda pest attacks and higher numbers of pest predators, although this was not statistically significant.