Secara logika, suatu alat ukur kWh meter akan mengalami perubahan fisik maupun elektrodinamiknya bila alat tersebut digunakan secara terus-menerus. Karyawan P2TL PLN banyak menemui penyimpangan di lapangan pada alat ukur kWh meter analog satu fasa. Hal ini kemungkinan dapat terjadi pada kWh meter di Laboratorium Listrik Jurusan Teknik Elektro. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian secara konvensional dengan metode peneraan waktu. Hasil yang diperoleh bahwa error masing-masing alat ukur melampaui batas yang dijinkan yaitu lebih dari 5,366% dan kurang dari -4%. Hal ini tidak sesuai ketentuan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018