Majalah Farmaseutik
Vol 9, No 1 (2013)

PENGARUH KONSENTRASI MINYAK ATSIRI KULIT BUAH JERUK PURUT (CITRUS HYSTRIX DC.) DALAM PASTA GIGI TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAN DAYA ANTIBAKTERI STREPTOCOCCUS MUTANS

Tiar Rizki Hayu (Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi “YAYASAN PHARMASI” Semarang)
Mimiek Murrukmihadi (Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta)
Mutmainah Mutmainah3 (Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi “YAYASAN PHARMASI” Semarang)



Article Info

Publish Date
09 May 2017

Abstract

Penyakit karies gigi adalah suatu kerusakan gigi yang dimulai dari permukaan dan berkembang ke arah dalam pada gigi, diawali dengan proses demineralisasi gigi. Penyakit tersebut biasanya disebabkan oleh bakteri Streptococcus mutans. Minyak atsiri kulit buah jeruk purut memiliki kandungan utama berupa sitronellal. Senyawa tersebut dapat berfungsi sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi minyak atsiri kulit buah jeruk purut terhadap karakteristik fisik dan daya antibakteri terhadap Streptococcus mutans. Minyak atsiri kulit buah jeruk purut yang tersedia dibuat pasta gigi dengan berbagai konsentrasi minyak atsirinya F1 (4%), F2 (6%), dan F3 (8%). Masing-masing formula dilakukan uji karakteristik fisik dan daya antibakteri Streptococcus mutans. Berdasarkan percobaan, peningkatan konsentrasi minyak atsiri kulit buah jeruk purut menurunkan nilai pH, viskositas, daya lekat, pembentukan busa, dan meningkatkan daya sebar namun tidak berpengaruh pada organoleptis dan homogenitas. Pada uji antibakteri Streptococcus mutans peningkatan konsentrasi minyak atsiri kulit buah jeruk purut meningkatkan daya antibakteri terhadap Streptococcus mutans ditunjukkan dengan meningkatnya zona bening yang terbentuk yaitu F1 (12,70mm), F2 (17,49mm), dan F3 (23,44mm) tetapi uji statistik tidak menunjukkan perbedaan signifikan

Copyrights © 2013






Journal Info

Abbrev

majalahfarmaseutik

Publisher

Subject

Medicine & Pharmacology

Description

Majalah Farmaseutic accepts submission concerning in particular fields such as pharmaceutics, pharmaceutical biology, pharmaceutical chemistry, pharmacology, and social ...