Proses kalsifikasi cangkang baru pascamolting pada burayak kepiting membutuhkan kalsium yang bersumber dari pakan dan air di lingkungan hidupnya. Namun, aktivitas enzim pencernaan pada fase Zoea awal belum sempurna, sehingga pakan buatan yang diberikan dalam ransum pemeliharaan burayak kepiting mungkin kurang dapat dicerna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan kalsium pada pakan formulasi terhadap laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup Zoea kepiting bakau Scylla paramamosain selama pemeliharaan. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2015 selama 3 hari. Zoea dipelihara dalam wadah ekoplas dengan padat penebaran 50 ind/L. Penambahan kalsium Kalzana-D dilakukan sebanyak 0 mg/g (A), 50 mg/g (B), 100 mg/g (C), 150 mg/g (D), dan 200 mg/g (E) per adonan (34.50 g) pakan formulasi, dengan 9 kali ulangan untuk setiap perlakuan. Seluruh wadah ekoplas diletakkan di dalam waterbath bersuhu 30°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kalsium 50 mg/g dapat mendukung keberhasilan Zoea I untuk berkembang ke tahap Zoea II (66%) dengan kelangsungan hidup tertinggi (7.6 ± 4.98%), serta ukuran cephalothorax (597.69 ± 65.81 μm), abdomen (1135.39 ± 126.47 μm), dan telson (409.23 ± 61.80 μm) yang lebih besar dibandingkan keempat perlakuan yang lain.
Copyrights © 2016