Penggemukan kepiting Bakau merupakan bagian dari kegiatan budi daya kepiting yang banyak diminati dan dilakukan petambak karena durasi pemeliharaannya yang relatif pendek, yaitu 14â21 hari per siklus. Ikan rucah merupakan pakan alami kepiting Bakau yang mudah didapat dengan harga terjangkau. Belum diperoleh informasi ilmiah mengenai kebutuhan harian pakan ikan rucah untuk penggemukan kepiting Bakau. Informasi ilmiah mengenai jumlah pemberian pakan harian masih terbatas pada pembesaran kepiting. Oleh karena itu, kajian ilmiah mengenai kebutuhan harian pakan ikan rucah untuk penggemukan kepiting perlu dilakukan. Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu kabupaten penghasil kepiting Bakau dan berpotensi sebagai tempat pengembangan budi daya kepiting Bakau. Oleh karena itu, Probolinggo dipilih sebagai lokasi penelitian ini yang dilakukan pada bulan NovemberâDesember 2014. Kepiting uji yang digunakan memiliki lebar karapas 8â13 cm dan bobot 115â500 g. Kepiting dipelihara dalam keramba jaring dasar (KJD) berukuran 5 x 5 m2 dengan kepadatan 16 kepiting/KJD dan rasio jenis kelamin 1:1. Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Persentase pemberian pakan harian adalah 10, 15, 20, dan 25% dari berat tubuh kepiting. Parameter yang diamati selama pemeliharaan 13 hari yaitu pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup, dan persentase kepiting gemuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ransum pakan harian ikan rucah sebanyak 10% dan15% dari berat tubuh kepiting memberikan hasil panen terbaik untuk penggemukan kepiting Bakau. Tingkat kelangsungan hidup yang diperoleh yaitu 70% dari kepadatan awal 0,64 kepiting/m2, dengan pertambahan total berat tubuh sebesar 14% selama pemeliharaan.