Tujuan: Memberi pemahaman tentang manajemen risiko klinik.
Bahan dan cara kerja: Kajian literatur.
Hasil: Manajemen risiko klinik merupakan proses yang terencana
dan sistematik untuk menurunkan dan atau mengendalikan kemungkinan
kerugian akibat segala risiko yang ada dalam manajemen pasien.
Manajemen risiko melibatkan kultural, proses, dan struktur yang
ditujukan ke arah manajemen efektif dan pengendalian efek samping.
Prinsipnya adalah identifikasi akar permasalahan, mengarah pada
penilaian risiko medik dalam situasi klinik untuk dapat mengambil
langkah yang rasional dalam rangka mengontrol risiko. Tahap-tahap
manajemen risiko terdiri dari identifikasi, analisa, pengendalian, evaluasi
risiko, yang ditujukan untuk menurunkan risiko serta morbiditas
dan mortalitas. Pada dasarnya, tahapan tersebut berlaku dalam setiap
kasus medik, namun pada situasi gawat darurat diperlukan kecepatan
dan kecermatan yang tinggi untuk memecahkan masalah klinik serta
menentukan tindakan dan terapi yang tepat dalam situasi yang terbatas.
Kesimpulan: Manajemen risiko klinik merupakan suatu metode untuk
mengidentifikasi, mengontrol, memonitor, serta meminimalisasi semua
aspek risiko melalui proses yang terencana dan sistematik untuk
menurunkan dan atau mengendalikan kemungkinan kerugian akibat
risiko yang ada dalam manajemen pasien sehingga terwujud sistem
pelayanan medik yang aman, efektif, dan berkualitas. Dalam menjalankan
praktik kedokteran harus senantiasa berdasarkan pedoman
pelayanan yang berlaku serta pokok-pokok etika kedokteran sesuai dengan
Kode Etik Kedokteran Indonesia.
[Maj Obstet Ginekol Indones 2006; 30-3: 141-4]
Kata kunci: manajemen risiko klinik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2006