SENTIA 2015
Vol 7, No 1 (2015)

Komunikasi Kooperatif HF Dengan Relay AF Untuk Daerah Lintang Rendah

Laroma Larumbia (Seminar Nasional Teknologi Informasi Politeknik Negeri Malang)
Achmad Mauludiyanto (Seminar Nasional Teknologi Informasi Politeknik Negeri Malang)
Gamantyo Hendrantoro (Seminar Nasional Teknologi Informasi Politeknik Negeri Malang)



Article Info

Publish Date
18 May 2017

Abstract

Indonesia  merupakan  negara  kepulauan,  sehingga  jaringan  telekomunikasi  tidak  merata  di  seluruh  pelosok nusantara. Sebagai alternatifnya yaitu menggunakan komunikasi HF (3-30 MHz) yang merupakan salah satu pilihan untuk mengatasi ketiadaan infrastruktur telekomunikasi modern di daerah yang terisolir. Gelombang permukaan (ground wave) mencapai jarak 100-150 Km, selanjutnya, untuk propagasi gelombang langit (sky- wave) mengandalkan lapisan ionosfer untuk komunikasi jarak jauh, namun kendala yang terjadi yaitu lapisan ionosfer yang dapat berubah-ubah terhadap waktu. Akibatnya sinyal yang diterima bervariasi bahkan tidak dapat diterima sama sekali. Untuk mengurangi gangguan-gangguan seperti itu, diajukan komunikasi HF kooperatif di daerah lintang rendah. Dimana komunikasi yang terjadi antara sumber dan tujuan mengalami kendala, relay menjadi  alternatif  untuk  menjaga  komunikasi  terjadi  secara  terus-menerus.  Makalah  ini  melaporkan  hasil simulasi  sistem  komunikasi  kooperatif  HF  pada  3  node  di  wilayah  Indonesia  dengan  menggunakan  data ketinggian lapisan ionosfer yang diukur dengan ionosonde. Hasil simulasi menunjukan potensi penerapan sistem komunikasi kooperatif HF di wilayah Indonesia dan daerah lintang rendah pada umumnya.

Copyrights © 2015